Hits: 218
Rassya Priyandira
Pijar, Medan. Kesibukan dalam mengerjakan aktivitas sehari-hari, dapat membuat orang lupa untuk bersandar. Berbagai cara dilakukan orang untuk mengistirahatkan sejenak dirinya, salah satunya dengan minum kopi.
Aceh Corner, kedai kopi yang berdiri sejak 5 tahun yang lalu merupakan tempat yang pas untuk rehat sejenak dari aktivitas yang menjenuhkan. Kedai kopi ini berada di Komplek MMTC Blok Q No. 10-11 Jalan Slamet Ketaren, Kenangan Baru, Percut Sei Tuan. Aceh Corner buka pukul 07.00 hingga 24.00 WIB.
Aceh Corner menghadirkan Mie Banda Pungo dan Sanger Panas sebagai menu favoritnya. Harga yang terjangkau membuat Aceh Corner tidak pernah sepi pengunjung. Hanya dengan Rp23.000,- kita sudah dapat menikmati Mie Banda Pungo. Kopi Sanger di Aceh Corner disebut-sebut sebagai yang terbaik diantara kedai kopi lainnya. Sobat Pijar hanya perlu membayar Rp6.000,- untuk sanger mini panas, dan Rp10.000,- untuk sanger panas.
Tak hanya itu, berbagai macam menu ditawarkan oleh Aceh Corner sebagai teman untuk nongkrong. Mulai dari makanan ringan hingga makanan berat, seperti roti canai, roti bakar, pisang bakar, ifumie, indomie, hingga nasi goreng. Untuk sobat Pijar yang bukan penikmat kopi tidak usah khawatir, karena di Aceh Corner juga tersedia susu, teh manis, teh hijau, hingga jus segar.
Kurniawan, salah satu pengunjung Aceh Corner mengatakan bahwa sebagian besar pengunjung Aceh Corner adalah laki-laki, baik mahasiswa, sastrawan, musisi, hingga politisi. “Saya sudah di Aceh Corner sejak awal berdirinya kedai kopi ini. Menurut saya, banyak pengunjung di sini hanya ingin menikmati sanger panas. Karena sanger panas di sini sangat enak dibandingkan sanger di kedai kopi lainnya,” kata Kurniawan.
‘Hana peng, hana moto, hana inong, tapi hana masalah, asai na sanger’ merupakan tulisan yang terdapat di sebelah kanan pintu masuk Aceh Corner. Tulisan tersebut memiliki arti ‘Tak ada uang, tak ada mobil, tak ada cewek, tak masalah, asal ada sanger’ yang menariknya tulisan tersebut dijadikan sebuah lagu oleh Fayo, salah satu band reggae asal Medan.
Aceh Corner sangat mendukung musik dan sastra sehingga banyak kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut diselenggarakan di kedai kopi ini. Mulai dari workshop penulisan, bedah buku, hingga konser musikalisasi puisi pernah diselenggarakan di Aceh Corner. Biasanya kegiatan tersebut dilaksanakan pada malam minggu di pelataran parkir atau lantai 2 Aceh Corner.
Kurniawan juga menambahkan bahwa interior tidak menjadi masalah bagi pengunjung di sini. “Saya ke Aceh Corner biasanya bersama kawan-kawan. Suasana di sini bagus, bersih, dan nyaman. Interior tidak masalah bagi pengunjung di sini, karena pengunjung Aceh Corner lebih mengutamakan menikmati segelas sanger daripada menikmati interiornya. Terbukti dengan Aceh Corner tidak pernah sepi pengunjung,” tambah Kurniawan.
“Saya berharap semoga Aceh Corner selalu berjaya dan selalu ramai pengunjung. Saya juga berharap semoga prinsip kekeluargaan di antara pemilik dan karyawan semakin erat,” terang Ani, karyawan Aceh Corner saat ditanya harapan untuk kedai kopi ini.
Saat ini Aceh Corner memiliki 2 tempat, di Komplek MMTC dan di Ringroad. Pemilik Aceh Corner tidak mau menyebut yang di Ringroad sebagai cabang, karena ia beranggapan bahwasanya Aceh Corner itu sama, tidak ada perbedaan dalam rasa, fasilitas, dan pelayanan.
(Redaktur Tulisan: Intan Sari)