Hits: 9

Nur Jamiah Nasution

Pijar. Medan. Suku Batak merupakan suku yang terkenal dengan kulinernya yang khas dan unik.  Salah satu kuliner yang tak kalah unik dari suku Batak adalah Dali ni Horbo.

Dali ni Horbo merupakan olahan air susu kerbau yang berasal dari daerah Tapanuli. Dalam bahasa Batak, kata “Dali” sendiri memiliki arti susu sedangakan “Horbo” artinya Kerbau. Dali ni Horbo juga sering disebut dengan Keju Batak. Disebut seperti itu karena bentuk dan cara membuat kuliner ini sekilas hampir mirip dengan keju.

Menurut sejarahnya, Dali ni Horbo yang terbuat dari susu kerbau yang diolah secara tradisional tanpa bahan pengawet ini ternyata sudah ada sejak zaman dahulu. Pembuatan kuliner ini sudah menjadi tradisi yang dimulai sejak adanya leluhur orang Batak yang membuat perkumpulan sukunya. Sejak saat itu, kuliner ini hampir selalu ada disetiap rumah makan khas Batak.

Mungkin bagi beberapa orang nama Dali ni Horbo ini cukup aneh. Namun, siapa sangka di balik namanya yang aneh ternyata rasa dari kuliner ini sangat unik dan gurih. Selain itu, ternyata kuliner ini juga menyehatkan dengan kandungan gizi yang terdapat pada makanan tersebut tidak jauh berbeda dengan susu seperti lemak, protein dan karbohidrat. Hanya saja cara pengolahannya yang berbeda.

Dilansir dari indonesia.go.id, susu yang digunakan untuk membuat Dali ni Horbo tentu tidak sembarangan. Susu harus berasal dari kerbau yang telah melahirkan anaknya sekitar 1 bulan. Selain itu, susu hanya boleh diperah dari 1 puting saja, 3 puting lainnya milik anak kerbau. Hal ini dilakukan agar bayi kerbau tidak kekurangan gizi. Pemerahan susu pun sebaiknya dilakukan sekitar pukul 6 pagi agar tidak mengganggu waktu menyusui anak kerbau di pagi hari.

Bagi yang ingin mencoba sensasi rasa Dali ni Horbo tetapi di daerahnya tidak ada yang menjual, tenang saja! karena kuliner ini bisa dibuat sendiri di rumah. Proses pembuatan Dali ni Horbo ini tergolong mudah dan praktis karena bahan yang digunakan sangat sederhana dan mudah didapat. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat kuliner ini yaitu susu kerbau, air perasan daun pepaya dan air perasan buah nanas.

Kuliner ini biasanya disajikan tanpa nasi atau hidangan pendamping. Tetapi, secara tradisional masyarakat suku Batak sendiri biasanya mengonsumsi kuliner ini dengan cara dimasak bersama arsik untuk menambah rasa gurih yang enak. Di mana arsik merupakan masakan ikan khas Tapanuli dengan bumbu kuning yang dipadukan dengan berbagai rempah-rempah.

Dahulu kuliner ini banyak dijual di pasar tradisonal, namun saat ini Dali ni Horbo sudah mulai langka. Meskipun begitu, kuliner ini masih dapat ditemukan di beberapa tempat tertentu seperti di daerah sekitar wisata Danau Toba, Pulau Samosir dan Tapanuli.  Harga jual dari kuliner ini pun cukup bervariasi tergantung dari daerah yang menjulanya, biasanya mulai dari Rp10.000 hingga Rp15.000.

(Redaktur Tulisan: Naomi Adisty)

Leave a comment