Hits: 116
Hani Suvero/Intan Sari
“Semua perempuan harus punya kecerdasan, karena dunia terlalu keras jika hanya mengandalkan kecantikan. Dipuji karena cantik memang menyenangkan, tetapi dikagumi karena prestasi jauh lebih membanggakan.” – Anonim.
Pijar, Medan. Umat muslim pasti ingin masuk ke surga-Nya menjadi penghuni kekal di dalamnya karena Allah SWT menjanjikan banyak keindahan dan kenikmatan di dalam surga, baik kaum laki-laki dan perempuan. Di zaman yang semakin modern dan penuh dengan kefanaan ini sangat banyak tantangan untuk menjadi insan yang sesuai kriteria surga-Nya, khusunya untuk kaum wanita.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa penghuni neraka terbanyak adalah dari golongan perempuan. ”Diperlihatkan kepadaku bahwa kalian (para perempuan) adalah penduduk neraka terbanyak,” tentu hal ini menunjukkan bahwa kaum wanita lebih rentan terjerumus dalam dosa.
Buku berjudul “Perempuan Yang Menggetarkan Surga” ini mengupas tuntas secara mendalam tentang perempuan panutan kaum wanita Muslim di antaranya seperti Maryam binti Imran, Asiyah binti Muzahim, Khadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad Saw yang patut kita contoh perilakunya.
Ditulis dengan kalimat sederhana, buku ini mengulas kisah muslimah yang hidup sesuai perintah Allah SWT, memberi pandangan baik dan buruk secara detail dengan sumber yang sangat akurat, (Al-Quran dan hadits) serta menyadarkan kita agar mengikuti sifat teladan para sosok perempuan Islami. Penulis dapat membuat pembaca berpikir dan merenungkan apa yang kita perbuat dan apa yang akan kita tuai dari segala perbuatan kita di akhirat nanti.
Menjadi wanita penghuni surga bukanlah perkara gampang, Hamba-Nya harus memiliki kriteria ciri-ciri wanita Muslim pada umumnya. Seperti, harus menjaga kehormatannya dan menutup aurat dengan memakai jilbab yang merupakan suatu kewajiban bagi wanita Muslim.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran yang artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al-Ahzab [33]: 59.)
Pada kenyataanya, saat ini masih banyak kita temukan wanita Muslim yang tidak mengenakan jilbab dan mirisnya dengan bangga membuka auratnya.
Terbit pertama kali di tahun 2014 lalu, buku ini mengupas latar belakang sosok Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu yang membuat karya berjudul Perempuan yang Menggetarkan Surga. Mereka bertujuan untuk menghidupkan kembali kisah-kisah para muslimah yang kehidupannya patut kita contoh sebagai perempuan masa kini, seperti Khadijah binti Khuwailid, Fatimah yang merupakan putri dari Rasulullah SAW, Maryam Ibunda dari Isa AS, hingga Aisyah yang merupakan istri kesayangan Rasulullah.
Oleh sebab itu, buku ini dikemas dengan menjelaskan bagaimana ciri wanita yang dirindukan surga. Adapun ciri tersebut yakni, beriman kepada Allah SWT, beriman kepada kedua orang tua, patuh pada suami, dan tentu saja, rajin melaksanakan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Haris dan Lisdy, kedua penulis dari buku ini juga ingin memberikan sentuhan agar pembaca terutama kaum hawa berpikir dan bertindak sebagaimana perempuan muslim bersikap selayaknya.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang