Hits: 45
Hermita Uli Sigalingging
Pijar, Medan. Smart generation Community (SGC) kembali mengadakan seminar beasiswa di Aula Abdul Hakim Universitas Sumatera Utara (USU) (30/09). Acara yang dimulai pukul 09:00 WIB ini mengangkat tema “Berani Mimpi, Berani Aksi, Berani Berprestasi.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beasiswa yang ada di USU, terkhusus kepada mahasiswa baru 2017 USU.
Jumlah peserta yang hadir sekitar 350 orang. Seminar Beasiswa ini menghadirkan pembicara dari empat beasiswa yaitu Tanoto Foundation, XL Future Leaders, Rumah Kepemimpinan, dan Bidik Misi. Selain itu, SGC juga menghadirkan stand beasiswa dari Bank Indonesia.
SGC merupakan organisasi yang bergerak di bidang keilmuan. SGC berharap mampu menunjang akademik mahasiswa dan menghasilkan mahasiswa yang berprestasi. Seminar Beasiswa ini merupakan salah satu program wajib/tahunan SGC. Peserta seminarnya adalah mahasiswa USU dan diharapkan dari mahasiswa baru. Tapi tidak menutup kemungkinan mahasiswa lain untuk mendaftar.
“Kita mengadakan seminar di awal semester karena kita ingin membantu pembekalan mahasiswa baru untuk mengenal apa saja beasiswa yang ada di USU. Dengan demikian mereka bisa mempersiapkan diri mereka karena sedikit banyaknya mereka pasti sudah tau dari seminar yang kita adakan,” ujar Ramadani Damanik selaku Presiden SGC.
Seminar yang berjalan selama tiga jam ini dibuka dengan kata sambutan oleh Dimas Tauhid selaku Ketua Panitia Seminar Beasiswa. Selain itu, ada juga penampilan musik oleh Ade dan Ramadhika, Mahasiswa FIB dan FISIP USU. Selama acara berlangsung, terlihat para peserta antusias terlebih ketika memasuki acara pengenalan beasiswa oleh setiap pembicara. Pada sesi tanya jawab, peserta yang umumnya adalah mahasiswa 2017 ini antusias untuk bertanya.
Dimas menjelaskan jumlah peserta yang terbilang cukup banyak ini sudah mencapai target dari mereka. Selain itu, Dimas tidak menampilkan adanya beberapa kendala yang dirasakan panitia selama proses persiapan seminar beasiswa ini, salah satunya adalah dalam menghadirkan pembicara. Pembicara yang mereka konfirmasi pada umumnya tidak bisa hadir karena telah memiliki agenda lain sehingga pada hari H yang dapat dipastikan hadir adalah empat beasiswa dan stand beasiswa dari Bank Indonesia.
Berhubungan dengan tema yang diangkat, makna yang ingin disampaikan SGC melalui tema ini adalah mengenalkan kepada mahasiswa bahwa untuk mendapatkan beasiswa itu kita perlu keberanian, kerja keras dan usaha. “Beasiswa adalah sesuatu yang tidak mudah untuk didapat, perlu yang namanya perjuangan, kerja keras dan pastinya ada aksi dari kita. Tentunya dengan adanya hal-hal ini pada kita bermimpi, beraksi dan berprestasi, kita akan siap menjadi salah satu bagian dari beasiswa,” jelas Dimas.
Implementasi yang diharapkan oleh SGC sendiri adalah ketika peserta keluar dari acara seminar, peserta bisa menyusun target dan bisa menemukan beasiswa apa yang akan dikejar oleh peserta nantinya. Dengan demikian ketika beasiswa yang mereka inginkan terbuka, mereka tinggal daftar. Karena pada awalnya mereka telah mempersiapkan diri dan memiliki pengetahuan ataupun pengalaman dari orang-orang yang mendapatkan beasiswa secara langsung.
“Mahasiswa itu tidak hanya berbicara tentang IPK tinggi. Karena ukuran prestasi tidak hanya dari akademis, namun juga bagaimana bersosialisasi dengan baik dan berorganisasi. Jadi, kita harapkan mahasiswa tidak hanya sekedar kuliah dan dapat beasiswa saja, namun dengan menjadi salah satu bagian dari beasiswa implementasi yang diharapkan adalah menjadi mahasiswa yang mendapat tuntutan lebih dibanding orang-orang biasa. Tuntutan yang dimaksud adalah berdampak positif baik itu dalam lingkungan, kampus atau bahkan masyarakat,” jelas Ramadani Damanik.
Ramadani Damanik mengapresiasi kerja dari panitia seminar. Menurutnya program tahunan SGC ini sudah berjalan dengan baik, dilihat dari pembicara yang hadir, kerja keras panitia dari proses hingga hari H, dan bahkan jumlah peserta yang terbilang sudah mencapai target.
Pembicara dalam seminar ini juga menyampaikan materi dengan baik, mulai dari pengenalan company profile masing-masing beasiswa, penjelasan program-program beasiswa, hal-hal yang didapat dari beasiswa, dan banyak hal lainnya. Sehingga selama pengenalan beasiswa setiap peserta terlihat menikmati dan antusias.
“Senang bisa menjadi pembiacara dalam seminar ini, bisa sharing-sharing dengan adik-adik khususnya yang mahasiswa baru, dan yang pasti saya berharap peserta yang hadir hari ini memiliki keberanian untuk mencoba beasiswa apa pun,” ujar Oktri Nanda, penerima beasiswa Tanoto Foundation.
Pada sesi terakhir, SGC mengadakan sesi games dan pemberian cenderamata kepada pembicara. Hingga pada akhir acara terlihat seluruh bangku peserta masih terisi penuh, dengan kata lain seluruh peserta mengikuti dari awal sampai akhir.
“Seminarnya bagus, benar-benar informatif terkhusus buat mahasiswa baru seperti saya yang kurang tau apa-apa saja beasiswa yang ada di USU. Jadi dengan adanya seminar ini, saya bisa mempersiapkan diri saya untuk mendapatkan salah satu beasiswa yang saya inginkan,” ujar Manda, Mahasiswa Fakultas Pertanian.
Melihat seminar dari awal hingga akhir, Ramadani Damanik merasa ini salah satu program yang berjalan dengan baik karena jika melihat kembali proses pesiapan SGC ada sedikit ketakutan tersendiri. Hal ini dikarenakan anggota SGC berasal dari fakultas yang berbeda dan memiliki kesibukan yang berbeda. Sehingga pada akhirnya, solusi yang didapat adalah ketika mereka memiliki waktu bahkan hanya hitungan menit disempatkan untuk membahas persiapan seminar. Sehingga pada akhirnya seminar berjalan lancar. “ Seminar hari ini excellent,” tutup Ramadani Damanik.