Hits: 42

Viona Matullessya

Pijar, Latvia. Sebuah organisasi berbasis olah vokal yang berdiri sejak 21 tahun silam tepatnya Mei 1996, Paduan Suara El-Shaddai USU terus memberikan kontribusi baik di dunia paduan suara. Turut dalam berbagai acara keagamaan, kebudayaan, maupun kompetisi sudah menjadi makanan sehari-hari paduan suara ini.

Tahun ini Paduan Suara El-Shaddai USU berkesempatan mewakili Indonesia untuk ikut dalam ajang kompetisi tingkat Internasional, European Choir, The 3rd Grand Prix of Nations di Riga Latvia. Kompetisi yang diikuti sekitar 40 negara dari seluruh dunia ini diselenggarakan di sebuah negara di Eropa, Latvia. Negara ini merupakan cikal bakal berkembangnya seni paduan suara diunia.

Kompetisi ini berlangsung pada 16-23 Juli 2017. Adapun rangkaian acara yang berlangsung di antaranya Opening Ceremony pada 16 Juli 2017, kompetisi dengan berbagai kategori dengan tingkatan Open Competition, Championship, dan Grand Prix, kemudian ditutup dengan closing ceremony. Selain peserta dari berbagai dunia, kompetisi ini turut menghadirkan maestro paduan suara kelas dunia yaitu John Rutter dan Rudy Whittaker.

Penampilan Paduan Suara El-Shaddai USU pada Kategori Foklore Acapella (19/7)
Penampilan Paduan Suara El-Shaddai USU pada Kategori Foklore Acapella (19/7)

Bersaing dengan ribuan penyanyi dari seluruh dunia, dalam kesempatan ini paduan suara asuhan Rudolf Nababan ini berhasil memboyong dua medali emas. Gold Medals untuk kategori Foklore Acapella dan Musica Sacra Acapella. Dengan beranggotakan 21 orang penyanyi dan satu conductor paduan suara ini menorehkan prestasi di kancah dunia.

Paduan suara ini turut membawa misi kebudayaan Indonesia lewat lagu foklore yang dibawakan. Beberapa diantaranya adalah Bengong dari Nusa Tenggara Timur, Luk Luk Lumbu dari Banyuwangi, Cikalalepongpong dari Sumatera Utara, dan Tak Tong Tong dari Minang.

Paduan suara bukan sekedar seni bernyanyi indah, tetapi lewat paduan suara seseorang belajar menyelaraskan suaranya dengan suara yang lain sehingga tercipta harmoni yang indah. Lewat kompetisi ini, Paduan Suara El-Shaddai USU berharap musik bukan lagi dijadikan ajang persaingan namun penjalin persahabatan.

Redaktur Tulisan : Maya Andani

 

Leave a comment