Hits: 4
Grace Kolin
Pijar, Medan. Selama tiga hari dari 8-10 Mei Lapangan Merdeka yang berlokasi di Jalan Balai Kota disulap menjadi surga bagi para penikmat kopi yang didominasi oleh kaum muda. Festival kopi akbar yang diadakan oleh PT. Multi Abadi Management adalah Medan International Coffee Festival 2015. Festival berskala internasional ini telah dihelat dua kali, terhitung sejak tahun lalu dan rencananya akan dijadikan agenda rutin tahunan oleh Walikota Medan.
Tahun ini, MICF 2015 mengangkat tema 3C (Coffee, Culture, dan Community). Tiga tema ini diusung dengan harapan Medan bisa menjadi wadah bagi para komunitas, sanggar seni, penggiat seni untuk berkumpul dalam rangka membudayakan menikmati kopi,saling silaturahmi dan saling bertukar informasi mengenai kopi lokal maupun kopi nusantara.
“Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan kopi-kopi terbaik dunia ke Sumatera Utara,” ujar Azizah Fazira, Ketua Panitia MICF 2015. Alasan dipilihnya bulan Mei sebagai waktu terselenggaranya acara ini menurutnya tidak lain karena bulan Mei termasuk dalam musim panen kopi.
Dengan biaya sekitar 500 juta, panitia MICF 2015 berhasil menyedot antusias pengunjung kota Medan maupun mancanegara sebanyak enam ribu orang per hari. Berbeda dengan festival tahun sebelumnya yang berlokasi di Taman Ahmad Yani, panitia MICF 2015 menambah jumlah stan yang berpartisipasi dalam acara ini menjadi dua kali lipat dari 20 stan menjadi 40 stan. Selain itu, mereka juga turut menyemarakkan acara ini dengan serangkaian kegiatan menarik seperti FUN Walk, lomba fotografi, lomba video kreatif, pemilihan Coffee King and Queen, Latte Art Throwdown, Barista Plus Class, Roasting Class, dan live street akustik.
“Dengan keliling-keliling stand nanya-nanya informasi, pengetahuan pun bertambah. Disini, kita juga diterangkan tentang proses dan jenis-jenis kopi,” kata Edi Mora, salah satu pengunjung MICF 2015 yang baru pertama kali datang ke acara ini. Dia juga menambahkan agar stan-stan yang ada bisa diperlengkap dan divariasikan lagi dan kegiatan ini juga bisa diadakan secara kontinu tiap tahunnya.
Butuh persiapan matang kurang lebih selama lima bulan dalam merangkai konsep hingga sosialisasi dan promosi acara. Panitia bahkan juga menggandeng ICA (International Coffee Agreement) dalam menyebarluaskan informasi event ini ke berbagai negara seperti Jerman, Prancis, dan Amerika. Sehingga turis mancanegara pun ikut hadir dalam acara ini sembari menikmati dan berkenalan dengan kopi-kopi khas daerah Sumut dan Indonesia yang memiliki cita rasa kopi tersendiri.