Hits: 45
Puspita Oktarinanda Azmi
Pijar, Medan. Clarissa Tamara adalah perempuan kelahiran Jakarta, 28 April 1999. Gadis berusia 18 tahun ini merupakan salah satu pemain biola terbaik di Indonesia. Sejak berusia dua tahun anak pertama dari tiga bersaudara ini memiliki bakat terpendam sebagai musisi, khususnya di bidang biola. Ia mendalami dunia biola sejak usia 3,5 tahun.
Keinginannya untuk belajar berasal dari dirinya sendiri. Darah seni yang mengalir di tubuhnya berasal dari ayahnya yang merupakan seorang pemain piano. Clarissa juga bisa bermain piano, namun tidak seahli ketika ia memainkan biola. Biola telah mendarah daging di raganya. Motto hidup dari seorang gadis belia yang pernah mengisi acara di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan Jepang ini adalah menekuni suatu hal jangan setengah-setengah agar hasilnya dapat terwujud semaksimal mungkin. Fokus genre instrumental Clarissa adalah genre pop, namun ketika berlatih ia tetap memainkan genre klasik.
Violinist adalah sebutan untuk pemain biola. Salah satu nama violinist Indonesia yang perlu dipertimbangkan keahliannya adalah Clarissa Tamara. Ia menunjukkan bakatnya untuk pertama kali di usia 5 tahun pada ajang Kids Talent Contest dan mendapatkan juara pertama dengan mengalahkan anak-anak yang umurnya diatas 10 tahun.
Karirnya semakin berkembang dengan membuat album pertamanya pada tahun 2008 yang berjudul “8”. Rilis pada tanggal 8 Maret 2008, album perdananya ini memadukan beberapa jenis musik seperti jazz, dangdut dan pop. Album yang berisi 11 lagu ini, 10 diantaranya adalah gesekan music instrumental yang dilakukan oleh Clarissa. Sedangkan lagu “Kring-Kring Halo” adalah lagu yang dinyanyikan sendiri olehnya. Album ini melibatkan beberapa musisi seperti Henry Lamiri, Tamam Hoesein, Marcel Aulia, Uce Haryono dan Indro Hardjoko.
Gadis yang pernah berkolaborasi dengan Henry Lamiri ini mendapatkan Anugrah Musik Indonesia (AMI) Award pada tahun 2009 sebagai artis instrumental terbaik dan album terbaik kategori World Music/Instrumentalia. Penghargaan ini diberikan untuk album perdananya. Album kedua dirilis pada Desember 2009, berisi lagu-lagu natal yang berjudul “9 Gifts of Chrismast”.
Penghargaan lainnya yang ia dapatkan pada tahun 2013 ialah World Record pada badan Record Holder Republic, sebagai fastest violinist dengan lagu Flight of The Bumblebee dengan kecepatan 273 bpm (beat per minute) dalam waktu 49,42 detik.
Gadis yang telah memiliki penghasilan sendiri ini memiliki cita-cita agar lebih banyak belajar dan dapat melangkahkan kaki lebih jauh. Motivasi terbesarnya hingga saat ini didapatkan dari kedua orang tuanya.
Wanita yang menggemari David Garrett dan Itzak Perlman ini mengatakan bahwa untuk seseorang yang ingin belajar, harus tekun agar kesuksesan menghampiri dan dalam berusaha jangan setengah-setengah agar hasilnya tidak setengah-setengah juga. Clarissa juga berharap semoga musik Indonesia lebih dihargai dan lebih maju dari yang sebelumnya. “Tetap semangat untuk belajar karena hal yang ingin dicapai sangat membutuhkan usaha yang keras,” tambah Clarissa.
1 Comment
Clarissa Tamara
Thankyou for having me yahh