Hits: 146
Kelly Kidman Salim / Shafna Jonanda Soefit Pane
Pijar, Medan. Apakah kalian merasa tidak asing dengan novel bertajuk Mariposa, EL, dan 12 Cerita Glen Anggara? Tiga tajuk novel yang pernah diadaptasi menjadi film layar lebar ini ternyata adalah karya milik Hidayatul Fajriyah atau yang lebih dikenal dengan nama pena Luluk HF.
Wanita kelahiran 4 Juni 1995 ini sukses melalui karya-karya tulisan yang ia publikasikan lewat aplikasi Wattpad. Luluk mengaku perjalanan menulisnya bermula dari keisengan dirinya ketika menulis di blog dan aplikasi Facebook. Ia kemudian terjun ke dunia Wattpad pada tahun 2013 yang kala itu masih belum memiliki terlalu banyak pengguna. Luluk meninggalkan beberapa karyanya di sana.
Tahun 2016 menjadi awal perjalanan karier menulis Luluk yang sebenarnya. Karya tulis yang ia buat mulai mendapat banyak respon ketika aplikasi Wattpad perlahan dikenal oleh orang banyak. Hal ini membangkitkan semangat wanita asal Lamongan ini untuk melanjutkan tulisannya dan menciptakan karya-karya yang digemari banyak insan.
Luluk mengaku bahwa ia pernah memiliki keinginan agar suatu saat nanti tulisannya dapat dijadikan film ketika ia menonton film Yowis Ben di bioskop pada tahun 2017. Namun mimpi bukanlah sekadar mimpi lagi, karena tulisannya berhasil dilirik oleh produser film Falcon Pictures dan Starvision yang akhirnya mengadaptasi karya-karyanya menjadi film layar lebar.
Sebagai seorang penulis yang sukses, Luluk juga patut kita sebut sebagai tokoh inspiratif karena ia aktif membagikan kiat-kiat menjadi seorang penulis. Baru-baru ini ia dihadirkan sebagai pembicara dalam sebuah acara Seminar Nasional Kepenulisan yang menjadi wadah bagi dirinya menginspirasi para peserta acara tersebut untuk menulis. Ia juga berbagi tips tentang menulis di akun Instagram pribadinya dan memiliki niat untuk membangun sekolah literasi dengan perpustakaan gratis, untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Di sela-sela kesibukannya sebagai seorang mahasiswi aktif Universitas Muhammadiyah Malang, Program Studi Manajemen kala itu, Luluk tetap menyempatkan waktu untuk menulis minimal satu kalimat agar tulisan yang sedang ia kerjakan selalu berkembang dan tidak tertinggal meskipun terkadang ia kehilangan ide untuk menulis kelanjutan ceritanya. Solusi yang dilakukan Luluk dalam hal ini adalah mencari hiburan untuk menyegarkan pikirannya dan bertemu dengan orang-orang terdekatnya untuk kembali mendapat inspirasi karena ia berprinsip bahwa tidak boleh ada tulisan yang tidak selesai. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan niat dalam menulis agar dapat menyelesaikan setiap tulisan yang sudah dimulai.
Meski sudah selalu berusaha melakukan yang terbaik, terkadang ia mendapat beberapa respon kurang mengenakkan dari para pembaca setiap kali ia terlalu lama menulis kelanjutan cerita yang dikerjakannya. Dalam menghadapi hal tersebut, penulis muda itu tetap berusaha bersikap bijak dan mengambil sisi baik dari setiap kejadian dalam hidupnya.
Luluk berpesan kepada para calon penulis untuk konsisten dan selalu belajar setiap kali menemukan kesulitan. Jangan takut dengan kegagalan, sebab itu adalah hal yang akan semakin mendekatkan kita pada kesuksesan. Selalu berpikir positif dan yakin bahwa kita dapat melakukannya.
“Lawan kalimat ‘Tidak bisa’ menjadi ‘Belum bisa’. Lawan kalimat ‘Belum bisa’ menjadi ‘Pasti bisa.’ Buatlah karyamu sendiri mulai sekarang agar namamu bisa dikenang selamanya meskipun ragamu sudah tidak ada,” ujarnya dilansir dari jaringanpenulis.com bagi orang-orang yang ingin mulai menulis.
Luluk adalah tipe orang yang sangat optimis, dibarengi dengan dirinya yang merupakan seorang pekerja keras dan menganggap kegagalan hanyalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Memetik pelajaran dari setiap kegagalan adalah hal yang dijalaninya untuk sampai pada dirinya saat ini.
Kiranya sosok inspiratif ini mampu membangkitkan semangat kita sebagai anak muda untuk jangan takut memulai dan tetaplah berusaha, terutama jika ada dari kalian yang ingin menjadi seorang penulis.
“Aku butuh waktu tiga tahun supaya bukuku diterbitkan. Aku butuh waktu tujuh tahun sampai bukuku mega best seller, sampai akhirnya dilirik sama Production House. Aku butuh waktu tiga belas tahun untuk berdiri di hadapan kalian sekarang, sharing pengalaman dan kisah aku gimana menjadi seorang penulis. Siapa tahu, di tahun selanjutnya, kalian juga jadi kaya aku. Jadi, jangan berhenti menulis!” tutur Luluk HF.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)