Hits: 9
Grace Kolin
Pijar, Medan. Tepat pada hari libur kegiatan akademik, beberapa mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dari berbagai fakultas datang mengikuti workshop interaktif yang diadakan oleh LifeBox (5/3) di Gedung Bersama Haji Anif. LifeBox adalah organisasi kepemudaan berbasis Leadership, Integrity, Faith, dan Execellent yang sudah sering mengadakan workshop dua sampai tiga bulan sekali. Workshop LifeBox kali ini menyuguhkan tema yang menarik untuk diikuti, yaitu Illustrations “From Life Sketches To Colors” oleh Alduane Mano. Alduane Mano, adalah pemateri ilustrasi dan desain grafis yang didatangkan langsung dari Filipina untuk mengajak para peserta workshop mengasah kreativitasnya lewat dunia gambar.
Tepat pukul 14.30, workshop dibuka dengan ice breaking yang cukup seru dan menantang, The Blows. Satu tim yang terdiri dari dua orang mahasiswa per fakultasnya, diharuskan meniup balon dan mengempeskannya di depan 15 cup-cup kecil. Barang siapa tim yang paling cepat menjatuhkan semua cup tersebut, ialah yang akan jadi pemenangnya. Setelah itu, barulah acara sesungguhnya dimulai oleh sang maestro seni dari Negeri Tagalog ini.
Alduane Cliff Gestopa Mano, atau yang biasa akrab disapa Alduane, adalah tamatan dari sarjana teknik di negara kelahirannya. Namun ia mengatakan bahwa sejujurnya ia lebih memiliki passion di dunia media dan seni. Ia mengawali karir seninya dengan hanya bermodalkan touchpad, dual core, dan dua software andalannya (Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator). Hingga kini, Alduane sudah menelurkan masterpiece-nya yang memukau dunia internasional dan masuk dalam jajaran seniman muda yang berbakat di Filipina. Kita dapat menemukan karya-karya uniknya dalam cover album CD mancanegara, poster konser, ataupun dalam logo organisasi amal. Bahkan, adalah suatu kebanggan bagi Alduane dapat berkolaborasi dengan band Paramore lewat karya orisinilnya. Dan melalui workshop selama dua jam ini, Alduane ingin membagi pengetahuan dan skill-nya kepada mahasiswa USU.
Alduane menjelaskan tiga langkah penting yang paling mendasar dalam membuat digital art, yakni sketsa (sketch), meninta (line work), dan mewarnai (color). Bukan hanya sekedar teori, peserta yang dibagi dalam enam tim diajak terjun langsung untuk menuangkan imajinasinya di atas karton putih dengan mekanisme, learning by theory and practice. Menjelang sore, workshop interaktif ini ditutup dengan Focus Grup Discussion (FGD) dan foto bersama.