Hits: 12

Andini sedang mengajar bahasa inggris | Foto : Anonymous Publisher

Medan, Pijar. Berawal dari kesenangannya mengajar, Andini Nur Bahri mendirikan sebuah kursus Bahasa Inggris yang bernama Big A Power. Anak pertama dari pasangan Zul Bahri dan Nuraslinda ini mendirikan Big A Power karena kecintaannya terhadap Bahasa Inggris dan hasratnya yang ingin membagi ilmu kepada orang lain.

Awalnya pada tahun 2008 silam, Andini pernah mengikuti studi banding mahasiswa USU di Universiti Utara Malaysia (UUM) dan Prince of Songkla University (PSU) Thailand yang merupakan beasiswa unggulan program dikti. Setahun berikutnya, ia terpilih sebagai wakil dari Sumatera Utara untuk mengikuti Australian Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP), Program Menteri Pemuda dan Olahraga. Dan ditahun yang sama, ia juga mengikuti International Youth Camp (Program KEMENPORA).

Dengan prestasi yang ia raih, ia bertekad untuk membagi ilmu yang ia dapatkan selama ini. “Negara telah memberikan saya beasiswa sehingga saya bisa belajar di negeri orang, jadi sekarang saatnya lah saya memberikan kembali apa yang telah saya dapatkan dari negara.” ujarnya.

Pada awal 2010 ia membuka kursus bahasa Inggris yang dinamakan Big A Power English Education Centre dengan menggunakan subsidi pribadinya. Sistem yang dipakai adalah siapa yang ingin membayar silahkan, tetapi bagi yang tidak sanggup untuk membayar tidak akan dipungut biaya. Karena kegiatan ini bukan untuk mencari materi, tetapi lebih fokus untuk mengajar anak-anak agar bisa berbahasa Inggris dengan lancar. Untuk membangun kursus ini, ia memanfaatkan ruang tamu neneknya yang berukuran 4x6m yang bertempat di jalan Karantina. Pendirian kursus ini adalah murni untuk membagi ilmu yang ia punya kepada orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.

“Niat awal membuat Big A power ini karena melihat salah satu ruangan di rumah nenek kosong, jadi saya berinisiatif untuk membuka kursus bahasa Inggris. Saya tidak mematok harga bagi siapapun yang ingin belajar disini. Karena kursus ini memang saya buat bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk membuat anak-anak lebih lancar berbicara bahasa Inggris” ungkap gadis manis ini.

Pada tahun 2012, rumah neneknya dijual dikarenakan suatu hal. Big A Power yang sudah berjalan selama dua tahun itu pun tutup. Pada saat itu Andini berpikir untuk mendirikan Big A Power di tempat lain. Akhirnya setelah melakukan beberapa riset kecil-kecilan, ia pun berinisiatif membuka kursus ini di kampung nelayan. Alasannya memilih kampung nelayan karena disana belum ada kursus bahasa Inggris gratis untuk masyarakat setempat. Setelah memantapkan niatnya, akhirnya ia pergi ke kampung nelayan untuk mengutarakan isi hatinya dengan pemerintah setempat. Setelah diskusi beberapa lama, akhirnya ia pun diizinkan untuk membuka kursus bahasa Inggris.

Pada awal tahun 2013, Big A Power Floating English Course pun didirikan di kampung nelayan dengan memakai ruangan kosong milik pemerintah. Andini memindahkan properti yang ada dirumah neneknya mulai dari meja, kursi, hingga papan tulis demi kelancaran proses belajar mengajar. Metode yang digunakan di kursus ini adalah “Learning by Talking” tanpa menggunakan rumus yang rumit. Baginya metode ini sangat efektif. “Dengan begitu anak-anak tidak perlu susah untuk menghapal rumus, tetapi cukup belajar melalui percakapan sehari-hari” ungkapnya.

Guru yang mengajar di kursus ini dibayar dengan uang Andini, dan setengahnya dibantu oleh donatur. Hal ini dilakukannya karena kepeduliannya terhadap pendidikan bahasa Inggris pada anak-anak di kampung nelayan. Harapan ia membangun kursus ini agar mereka mempunyai keahlian dan nantinya dapat membangun daerahnya. Bahkan ia berharap mereka yang sudah menamatkan Sekolah Menengah Atasnya dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Saya tahu untuk masuk perguruan tinggi tidak murah, tetapi saya berharap mereka mau melanjutkan pendidikannya dengan mencari beasiswa misalnya, karena dengan pendidikan mereka bisa membangun daerahnya lebih maju lagi,” ujar Andini penuh semangat.

Dia mengungkapkan bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lainnya di dalam hal kepedulian serta saling tolong menolong terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Untuk itu dia akan tetap berkomitmen di jalannya dan berharap kedepannya akan terlahir anak-anak berprestasi yang membuat bangga orang tua serta bangsa ini.

Penulis : Anonymous Publisher

 

Leave a comment