Hits: 13

Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari menjadi pemeran utama dalam film ‘Habibie dan Ainun’. Foto : http://life.viva.co.id/news/read/375717-habibie-pilih-bcl-perankan-ainun

Pijar, Medan. Perfilman Indonesia mulai menampakkan tajinya di tahun 2012 ini. Beberapa diantaranya merupakan hasil adaptasi dari novel. Sebut saja film Test Pack, 5cm dan Perahu Kertas. Kesemuanya mendapatkan tempat tersendiri bagi para penikmat film. Film yang diadaptasi dari novel lainnya dan juga mendapat sambutan hangat adalah ‘Habibi dan Ainun’. Film ini diadaptasi dari novel yang berjudul sama karya Bacharuddin Jusuf Habibie, mantan presiden ketiga Republik Indonesia.

Novel ini terbit pada tahun 2010, kemudian difilmkan secara apik pada tahun 2012 di bawah arahan Faozan Rizal selaku sutradara. Diramaikan bintang-bintang papan atas seperti Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Bayu Oktara, dan dengan penampilan khusus dari Tio Pakusadewo membuat film ini menarik dan tidak menjenuhkan. Sama seperti novelnya, film ini berkisah tentang perjalanan cinta dari Habibie (Reza Rahardian) dan istrinya, Ainun (Bunga Citra Lestari).

Film berdurasi sekitar dua jam ini dibuka dengan latar tahun 60-an dan lokasi syuting di dua negara yakni Indonesia dan Jerman, membuat film ini nampak begitu klasik dan nyata. Habibie yang pada waktu itu bermimpi membuat pesawat untuk Indonesia bekerja di perusahaan pembuat kereta api di Jerman. Ada sebuah kalimat yang mengundang tawa namun juga sebenarnya adalah tamparan bagi saya selaku warga negara ini. Yaitu saat beberapa kali Habibie melakukan kesalahan dalam mengalkulasi keakuratan data bagi gerbong kereta yang ia teliti. Seorang pekerja dari perusahaan tersebut berkata pada pekerja lain:

“Apakah kamu yakin dengan si insinyur pesawat ini? Kereta api di negaranya saja diimpor dari sini.” Sebuah kalimat yang menyindir memang, namun kemudian Habibi dapat membuktikan dengan keberhasilannya di perusahaan tersebut.

Bapak Habibie sedang berfoto bersama Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari. Foto : http://www.republika.co.id/berita/senggang/film/12/12/18/mf7gnc-film-habibie-ainun-akan-keliling-dunia

Beberapa adegan romantis memberi warna yang indah bagi film ini. Jika kebanyakan orang menganggap makan malam diterangi lilin dan alunan musik lembut merupakan hal yang romantis, dalam film ini penonton disuguhkan dengan keromantisan versi Habibie sendiri. Sebuah adegan Habibie melamar Ainun di atas becak dayung kala hujan merupakan salah satunya.

“Aku tidak menjanjikan Ainun tentang dunia, aku tidak berjanji bahwa kehidupan kita nanti akan mudah, dan aku tidak tahu apakah Ainun bisa praktik menjadi dokter lagi disana, namun aku janji padamu aku akan menjadi suami terbaik bagimu,” ucap Habibie saat melamar Ainun.

Kisah cinta dalam film ini adalah kisah cinta yang luar biasa. Bagaimana Ainun mendampingi Habibie selama menjadi pekerja di Jerman, hingga menjadi Presiden di tahun 1998. Habibie si keras kepala dan Ainun yang penyabar menjadi dua sosok yang saling melengkapi. Ainun yang seorang dokter laksana menjadi penjaga bagi Habibie. Keindahan menjadi seorang pendamping dicerminkan secara apik oleh Bunga Citra Lestari.

Film ini menjadi penyemarak akhir tahun. Dengan kisah cinta luar biasa sang pencipta pesawat dan dokter anak. Soundtrack yang dibawakan oleh Bunga Citra Lestari turut menambah kesan romantis film ini. Jika sudah pernah membaca novelnya, para penonton akan tahu akhir dari film ini yang bukanlah akhir membahagiakan. Menguras air mata, mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk mewakili akhir dari film ini. Kepergian Ainun dari hidup Habibie digambarkan dengan sangat sedih dan menggugah hati. Kisah sepasang insan Tuhan ini seolah menggambarkan bagaimana pasangan ciptaan Tuhan adalah pasangan yang melengkapi dengan cinta yang suci, sempurna dan sejati. Tak salah juga jika saya mengatakan bahwa film ini dapat menjadi sebuah panduan bagi pasangan-pasangan lainnya di luar sana, bahwa cinta sejati sungguh ada.

“Kamu itu orang paling keras kepala dan paling sulit yang pernah aku kenal, tapi kalau aku harus mengulang hidupku lagi, aku akan tetap memilih kamu.” Ainun kepada Habibie. [daa]

Leave a comment