Satu demi satu tlah hilang,
namun tak semuanya pudar
Satu demi satu tlah hilang,
namun tak semuanya pudar
Hari pertama di Bulan November Bagi orang lain mungkin hanyalah hari biasa yang bertanggalkan angka satu di kalender Dan tak memiliki arti apapun Namun tidak bagi dia
Elegi jingga mendominasi cakrawala sore, Gradiasi warna ibarat sanubari kalut dua insan itu. Pertemuan ini bukanlah sekedar teman biasa, Namun percakapan dua hati yang mencoba menjadi nahkoda.
Tatapan yang begitu tajam
Seolah meyakinkan hati
Saking girangnya, aku tidak sengaja menyentuh seorang lelaki yang sedang serius membaca di sebelahku. “Duh! Maaf bang,” kataku pelan. Dengan wajah kesal lelaki itu menjawab, “Heboh sekali ya! Iya, tidak apa-apa.”
Seakan langit menghempaskan semua
Rombongan air jatuh, deras…
Jatuh dari lapisan dasar langit jauh diatas sana
Hits: 7Anggun Saraswati Tuhan menciptakan perbedaan disetiap ciptaan-Nya Setiap manusia pasti memiliki pasangan hidup masing-masing Lalu, mengapa? Mengapa ada…
Teringat masa kecilku bersamamu
Tertawa bersama
Bermain bersama
Alunan yang indah,
Dia yang menciptakan
Membuatku merasa nyaman
Hits: 2Puspita Oktarinanda Azmi Mulut berkata menolak Hati bertahan Mata terus tertuju Pikiran tak berhenti Mulut bisa berbohong…