Hits: 34

Trisha Permata Lidwina Lumbangaol

Pijar, Medan. Ada lagu yang hanya sekadar untuk dinikmati telinga. Namun, terdapat pula lagu yang diam-diam mengalir sampai ke relung jiwa. Seperti lagu “Selalu Ada di Nadimu”, yang dinyanyikan oleh Prince Poetiray dan Quinn Salman dalam film animasi Indonesia yang belakangan ini sedang hangat diperbincangkan, Jumbo. Lebih dari sekadar soundtrack, lagu ini menjadi nadi yang menghidupkan keseluruhan isi cerita.

Lagu “Selalu Ada di Nadimu” terdiri dari rangkaian lirik yang sarat makna, masing-masing memberikan pesan mendalam tentang kehidupan dan cinta orang tua yang mengalir kepada anaknya.

“Kala nanti badai ‘kan datang, angin akan buat kau goyah. Maafkan, hidup memang ingin kau lebih kuat”

Pendengar diajak untuk menyadari bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus. Rintangan yang datang bisa membuat kita ragu dan gentar. Kita didorong untuk menerima kenyataan bahwa hidup tidak hanya akan menemukan kebahagiaan, tetapi juga tantangan. Ujian hidup menjadi bagian dari proses pertumbuhan. Lirik ini mencerminkan kasih sayang yang penuh pengertian, di mana orang tua tahu bahwa meski anaknya mungkin terluka, mereka akan lebih kuat setelahnya.

“Sedikit demi sedikit, engkau akan berteman pahit, luapkanlah saja bila harus menangis”

Tidak ada salahnya apabila sesekali meluapkan apa yang kita rasakan. Ketika menghadapi kesulitan, menangis adalah hal yang wajar, dan orangtua mengajarkan kita untuk tidak takut menunjukkan emosi kita. Di sini, terdapat pesan bahwa kesedihan juga merupakan bagian dari perjalanan hidup yang harus dilalui, dan itu akan membuat kita lebih kuat.

“Akhirnya takkan ada akhir, doaku agar kau selalu”

Di bait terakhir terkandung harapan bahwa meskipun waktu terus berjalan, cinta orang tua tidak akan pernah berakhir. Doa mereka akan terus menyertai buah hatinya seumur hidup. Cinta ini, meski tidak tampak, akan selalu ada di setiap denyut nadi kita. Setiap bait di lagu ini merangkai harapan dan kekuatan yang diberikan orang tua kepada anaknya, juga memastikan bahwa cinta mereka akan mengalir dalam setiap hembusan napas sang anak.

Selain pesan yang terkandung dalam setiap liriknya, lagu ini juga menyimpan makna rahasia yang mengundang rasa takjub. Jika kita memperhatikan dengan seksama, huruf pertama dari setiap lirik dalam lagu ini ternyata membentuk sebuah kalimat tersembunyi yang sangat dalam, yaitu “kami akan selalu ada di nadimu”. Makna ini memperkuat seluruh pesan bahwa cinta orang tua, meskipun tidak selalu terlihat, akan selalu ada dan terus mengalir dalam diri anaknya.

Lagu “Selalu Ada di Nadimu” bukan hanya sekadar iringan film Jumbo, tetapi juga menjadi representasi dari pesan utama cerita tersebut, yakni perjalanan penerimaan diri dan dukungan yang tiada henti dari orang-orang terkasih. Dalam film Jumbo, karakter utama yang bernama Don  merasa berbeda dan kesulitan menemukan tempatnya di dunia, sehingga kemudian mendapatkan keberanian untuk menerima dirinya berkat cinta dan perhatian dari keluarga serta teman-temannya.

Lagu ini menjadi pengingat bahwa meskipun tantangan hidup datang silih berganti, kita tidak pernah benar-benar sendirian. Ada cinta yang terus mengalir di dalam diri kita, seiring dengan setiap langkah yang kita ambil.

(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)

Leave a comment