Hits: 9

Shafna Jonanda Soefit Pane

“Selamat datang dalam Antologi Bulan Desember. Silakan putar lagu sendu yang bisa mengajakmu semakin membiru, kemudian bersiaplah menjelang hari baru.”

 Pijar, Medan. Kumpulan cerita sendu yang tergabung dalam satu buku. Judul-judul dengan berbagai kisah yang membiru, yang terjadi pada bulan Desember. Katanya, “Sebab Desember tak pernah usai—kadang ia mengakhiri sendu, kadang ia menjadi paling ahli dalam memulai rindu.”

Antologi Bulan Desember adalah buku dengan kumpulan berbagai cerita itu. Buku ini ditulis oleh penulis ternama—Tenderlova pada tahun 2023 lalu, di bawah penerbit Gagas Media. Antologi Bulan Desember berisikan lima cerita; “Granville”, “Elegi Patah Hati”, “Shakuntala”, “Sadewa”, dan “June to December”. Sebelum terbit menjadi buku, cerita-cerita ini sudah lebih dulu diterbitkan melalui aplikasi Wattpad oleh sang penulis secara terpisah—tidak dalam satu karya yang sama.

“Granville” menceritakan mengenai Mark Wilson, Elana-nya, dan Kota Granville—sebuah lingkungan yang terkenal akan distrik hiburannya di Downtown Vancouver, Kanada. Terdiri dari delapan bagian, yang secara keseluruhan menceritakan bagaimana Mark mencintai Elana dengan sepenuh hati dan hidupnya.

Tentang Mark dan Elana yang selalu dipandang “aneh” oleh orang-orang yang melihat mereka ketika sedang berdua. Tentang Elana dan hidupnya yang penuh gelap, tetapi tetap Mark berikan cinta setulusnya. Tetap Mark lindungi dengan segala harapnya bahwa mereka dapat terus bersama—selamanya.

Kedua, Hendry dan Andara—laki-laki dan perempuan dalam “Elegi Patah Hati” yang berhasil mematahkan istilah “Di dunia ini, nggak mungkin ada cewek dan cowok bener-bener cuma sahabatan.”

Keduanya berhasil. Bukan perihal cowok-cewek bisa hanya benar-benar bersahabat, tetapi berhasil menyembunyikan fakta bahwa keduanya saling jatuh cinta, karena tidak ada yang berani mengambil risiko untuk mengakuinya.

“Elegi Patah Hati” lebih tepatnya adalah sebuah utas yang ditulis Hendry, terhadap keruhnya patah hati yang ia hadapi. Kemudian disambung dengan kenyataan bahwa ternyata Andara, sahabatnya, juga jatuh cinta sama lamanya dengan dirinya.

Setiap membalik lembar baru di buku ini, kian menyakitkan rasanya. Cerita tentang sobat karib Hendry, Regan, tertuang dalam “Shakuntala”. Dalam kisah Hendry, Regan menjadi yang paling bijaksana dalam menasehati. Hendry sampai bertanya, apa yang sudah Regan hadapi hingga menjadi sebijaksana itu?

Dalam “Shakuntala”, diceritakan tentang Regan dan tunangannya Shakuntala. Perihal menunggu yang tak pernah berakhir dengan kedatangan. Empat tahun lamanya Regan di sana, di stasiun yang sama saat kali pertama ia mengantar Shakuntala untuk pergi mengejar mimpinya.

Selama itu pula, Shakuntala tak pernah kembali padanya. Pada awalnya, Regan selalu meminta gadis itu untuk kembali, pulang padanya. Hingga di tahun kelima, Regan mengikhlaskan dan berkata, “Kali ini aku tidak akan menunggunya untuk pulang. Namun, akulah yang akan pulang padanya. Suatu hari nanti.” —hal. 148.

Dua cerita terakhir, cerita ke empat “Sadewa” adalah kisah penuh pilu dan kejadian tragis di dalamnya. Hidup dengan keluarga berantakan sejak kecil, Sadewa akhirnya memutuskan kabur, pergi jauh dari rumah. Semula, Sadewa ingin pergi sendirian, menyelamatkan dirinya seorang. Namun, saat ia akan pergi, ada sang adik Aryo yang menarik ujung bajunya dan berkata, “Mas Dewa, jangan tinggalin Aryo. Aryo mau ikut Mas Dewa.”

Semakin beranjak dewasa, Sadewa dan Aryo justru mengalami perbedaan pandangan dan pendapat. Aryo yang sudah tidak ingin diurusi Sadewa, berdalih bahwa abangnya itu sudah banyak membuang masa mudanya demi Aryo seorang. Berbeda dengan Sadewa, yang menganggap bahwa Aryo adalah satu-satunya yang ia punya, sehingga ia selalu ingin membahagiakan Aryo semampu yang ia bisa.

Pertumpahan darah sedikit banyaknya terjadi. Perjuangan yang dimaksudkan dalam cerita ini mengorbankan banyak hal pula—termasuk nyawa. Sebanyak apapun Sadewa berusaha, seingin apapun laki-laki itu membuat adiknya bahagia, Aryo tetap berpikiran berbeda. Hingga akhirnya, Aryo memilih akhir yang berbeda dengan apa yang sudah Sadewa persiapkan selama ini.

Masuk pada cerita terakhir, dengan kisah paling menyakitkan. Meski sudah bertahun-tahun lamanya, cerita ini tetap dikenang dan diingat oleh seluruh pembaca; perihal Sastra, yang sudah lama menghilang dari bumi fiksi ini. “June to December”, bercerita mengenai Sahara yang setelah sepuluh tahun lamanya, masih berkeinginan untuk mengulang masa lalu; agar ia bisa menyelamatkan Sastra, dan kembali bersama laki-laki itu.

Antologi Bulan Desember mengajak pembacanya mempelajari perihal kehidupan; kehilangan, penyesalan, rasa sayang, dan kekeluargaan. Tenderlova membawa para pembacanya memandang dunia dari cerita-cerita yang ia tulis, seolah berbicara melalui buku-buku hasil karyanya. Jika tertarik, kisah-kisah pilu dalam 326 halaman ini dapat ditemukan di toko buku terdekat ataupun dibeli secara online.

(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)

Leave a comment