Hits: 12
Yudika Phareta Simorangkir / Nur Agustilahmi Nasution
Pijar, Medan. Rucking, merupakan olahraga berjalan sambil membawa beban di punggung seperti tas ransel berat atau benda yang memiliki bobot besar. Rucking sudah ada sejak zaman dahulu dan memiliki filosofi yang kuat dalam sejarah militer.
Istilah rucking sendiri berasal dari bahasa gaul militer “rucksack”, yang merupakan nama lain dari ransel. Biasanya, rucking diterapkan untuk membiasakan prajurit dalam membawa peralatan dan persediaan yang berat dengan jarak jauh serta pergerakan yang cepat.
Meskipun terlihat mudah untuk dilakukan, ternyata praktik rucking telah terbukti memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan tubuh. Rompi pemberat yang digunakan untuk rucking dapat mendorong pertumbuhan otot, meningkatkan pembakaran kalori, meningkatkan kapasitas paru-paru dalam mengambil dan menyimpan oksigen, mengembangkan kualitas fisik, serta menjadi salah satu latihan kardiovaskular, yang baik bagi jantung dan pembuluh darah.
Menurut Constanza, mantan Pendidik Kesehatan Angkatan Darat Amerika Serikat, bagi pemula, rucking dapat dilakukan dengan latihan membawa beban yang ringan dulu. Setelah otot tubuh sudah terbiasa, lalu dapat mulai dengan mengangkat beban yang sedikit lebih berat. Trik ini dilakukan secara perlahan dan rutin, hingga otot tubuh mampu mengangkat beban yang lebih berat. Latihan ini akan membuat seluruh tubuh bekerja keras untuk menstabilkan beban.
Bagi orang-orang yang tidak suka bangun pagi dan ingin hemat biaya, tentunya olahraga ini dapat menjadi salah satu pilihan, karena dengan hanya membawa tas punggung yang berisi bobot beban yang sesuai dengan kemampuan tubuh, kita dapat memperoleh banyak manfaat yang menyehatkan. Bobot beban yang dimaksud dalam rucking dapat berupa pemberat, buku, dan, karung pasir.
Adapun cara dalam melakukan rucking, kita harus memperhatikan postur tubuh ketika menyandang tas, yaitu tepat di antara tulang belikat. Kemudian, pastikan postur tubuh saat berjalan tetap tegak, tidak terlalu condong ke depan atau membungkuk di pinggul. Sepatu yang digunakan dalam praktik rucking juga harus memberikan dukungan yang cukup pada kaki dan mampu menyerap guncangan dengan baik. Disarankan untuk pemula, agar melakukan konsultasi terlebih dahulu, dengan pakar olahraga atau ahli kesehatan sebelum memulai olahraga ini, demi menghindari cedera yang tidak diinginkan.
Meskipun olahraga ini memiliki segudang manfaat bagi tubuh, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan untuk melakukan rucking, seperti orang-orang penderita gangguan ortopedi yang perlu menghindari tekanan pada persendian, penderita osteoartritis atau kondisi jaringan yang fleksibel pada ujung tulang dan mengalami keausan, serta yang memiliki riwayat cedera akibat beban berat berlebihan.
Rucking kini telah berkembang menjadi olahraga yang populer di kalangan masyarakat umum, karena kita dapat melakukannya tanpa harus mengeluarkan biaya dan usaha yang begitu besar. Meskipun begitu, kita tetap harus memperhatikan caranya dengan baik sebelum melakukan olahraga yang satu ini.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)