Hits: 18

Putri Theresia / Anissa Nurul Faiza

Pijar, Medan. Setiap tanggal 10 November, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pahlawan. Pada tahun ini, Hari Pahlawan diperingati dengan tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu” oleh Kementerian Sosial. Tema ini mencerminkan semangat tidak kenal lelah untuk mengikuti jejak para pahlawan. Lebih dari itu, tema ini juga melambangkan keberanian, pengorbanan, cinta tanah air, dan tekad bulat untuk melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa.

Tema ini juga merefleksikan penghargaan dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, setiap warga negara, khususnya para generasi muda di masa ini diajak untuk merefleksikan nilai-nilai kepahlawanan, serta meneladani pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan.

Sikap pantang menyerah dan memiliki ambisi yang kuat untuk menyebarkan kebaikan merupakan nilai kepahlawanan yang masih relevan dan dapat diimplementasikan oleh generasi muda di masa sekarang ini. Hal ini dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti menolong sesama dan memiliki tekad untuk menciptakan sesuatu yang lebih berdampak bagi masyarakat secara umum.

Namun, dalam mengimplementasikannya, pasti terdapat berbagai tantangan yang dihadapi generasi muda. Rido Levi Erianto Hutagalung, mahasiswa Ilmu Hukum, menyampaikan pendapatnya mengenai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini. Menurutnya,  kurangnya kepedulian menjadi salah satu tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan.

“Tantangan yang dihadapi generasi muda dalam mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan di masa ini adalah berkurangnya sifat kepedulian dari generasi muda tersebut dalam melihat perkembangan bangsanya sendiri, di mana saat ini mereka terlalu disibukkan dengan hal-hal yang tidak memiliki sumbangsih yang besar terhadap kemajuan bangsa,” tutur Rido.

Cynthia Permata Azzahra, mahasiswa Ilmu Komunikasi, turut memberikan pendapatnya mengenai hal ini. Menurut Cynthia yang menjadi tantangan bagi mahasiswa adalah ketika tidak memiliki figur pahlawan.

“Menurut saya, salah satu hal yang berpotensi menjadi tantangan dalam hal ini adalah ketika mereka tidak punya figur pahlawan, ditambah dengan paparan teknologi yang sering kali lalai untuk difilter. Alih-alih jadi terinspirasi dengan pahlawan, kenal aja bisa jadi enggak. Karena mereka tersibukkan sama hal-hak yang bikin FOMO di media sosial, apalagi kalau itu ke hal yang negatif,” ujarnya.

Cynthia sendiri menyebutkan bahwa pahlawan yang dia teladani adalah Buya Hamka. Menurutnya, karakter Buya Hamka sangat karismatik dan tidak mudah putus asa. Cynthia terinspirasi dengan gaya komunikasi yang digunakan Hamka dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Memandang hal ini, sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa hendaknya meneladani pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia. Memiliki sikap kepedulian dan pantang menyerah, serta terus mengingat jasa para pahlawan yang berjuang demi Indonesia merupakan cara untuk meneladaninya.

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment