Hits: 31
Nailah Yudi Permata
Pijar, Medan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan acara diskusi publik yang bertajuk “Akhir Langkah Politik Pencaturan Jokowi Pasca 20 Oktober 2024” di Java Garden Café pada Kamis (24/10/2024).
Kegiatan diskusi publik ini mendatangkan Rocky Gerung sebagai narasumber dan Afif Hauzaan Abid sebagai moderator yang membuka sesi diskusi dengan mengajak peserta untuk melakukan transaksi argumen dengan Rocky Gerung.
“Sebagai mahasiswa sudah seharusnya kalian berpikir kritis. Selain itu, kita juga harus meneliti moral sendiri. Prinsip dalam politik adalah dalilmu lebih mahal dari dalil lawanmu. Setara dengan itu, moralmu lebih tinggi dari moral lawan,” ujar Rocky saat memberi diskusi kepada peserta.
Lebih lanjut, Rocky juga memberikan tanggapan terkait pernyataan salah seorang peserta yang menyinggung tentang kritik yang tidak direspons terhadap pemerintahan.
“Ngapain bergerak untuk menunggu respons? Kalian sebagai mahasiswa dibekali prinsip, yaitu ucapkan sesuatu walaupun tidak ada perubahan. Jadi, kalau tidak ada perubahan, ya sudah. Tetapi pesannya tetap disampaikan. Bukan orangnya yang dikritik, tetapi prinsipnya,” jawabnya.
Dalam dialognya, Rocky juga memberikan pemahaman terhadap mahasiswa bahwa universitas bukan hanya tempat melakukan transaksi pragmatisme, tetapi lebih dari itu. Universitas dibuat untuk menegakkan moral publik dan moral intelektual. Universitas menjadi filter untuk politisi.

(Fotografer: Nailah Yudi Permata)
Lebih dari 300 peserta dari berbagai fakultas menghadiri acara ini. Salah seorang peserta yang berasal dari Fakultas Hukum, Betris, menyampaikan kesannya mengenai acara ini.
“Diskusi publik ini membuat saya mengerti peran mahasiswa sebagai perpanjangan tangan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Topik yang diangkat juga sedang hangat di tengah masyarakat tentang mirisnya nilai demokrasi itu sendiri,” ungkapnya.
Sejalan dengan kesan yang ia sampaikan, Betris juga menyampaikan harapannya untuk acara ini.
“Harapan saya, semoga semakin banyak diadakan kegiatan-kegiatan yang dapat membangun dan membentuk karakter generasi muda yang kritis, serta dapat menjadi garda terdepan akan tindakan-tindakan yang merusak nilai demokrasi dan melanggar ketentuan peraturan demi kepentingan beberapa pihak yang merampas hak masyarakat,” tutupnya.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)