Hits: 34
Nur Agustilahmi Nasution
Pijar, Medan. Voice Of Forest bekerja sama dengan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) dan Persma Pijar USU menyelenggarakan kegiatan diskusi untuk membahas buku yang berjudul Hope karya Regina Safri. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum, khususnya mahasiswa tentang pentingnya isu konservasi dan perlindungan satwa liar di Indonesia. Acara dilaksanakan di Gedung Teater Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, Rabu (5/5/2024).
Acara ini menghadirkan dua pemateri, diantaranya adalah Regina Safri yang merupakan penulis dari buku Hope dan Binsar Bakkara, seorang fotografer jurnalistik. Regina atau yang akrab disapa Rere merupakan seorang fotografer jurnalistik dan penulis, ia telah menghasilkan enam buku selama kurun waktu 13 tahun.
Rere mempunyai perhatian besar pada isu-isu lingkungan dan satwa liar di Indonesia, hal inilah yang melatarbelakanginya dalam menulis buku.

(Fotografer: Jennifer Francesca)
Diskusi ini menjelaskan tentang buku Hope yang mengungkap interaksi dan konflik manusia dengan satwa liar yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah kejadian tragis yang terjadi di Subulussalam, Aceh Selatan, yang mana seorang remaja menembak induk orangutan dan bayinya sehingga menyebabkan kebutaan permanen dan kematian pada keduanya.
Buku ini dilengkapi dengan ragam visual berupa foto dan narasi yang mendukung, sehingga dapat mudah dipahami oleh masyarakat luas. Hope juga dilengkapi dengan isi berupa wawasan tentang kebijakan pemanfaatan hutan dan dampak interaksi buruk terhadap satwa liar.
Rere juga menyebutkan bahwa narasi dari buku Hope dikaitkan dengan kearifan lokal masyarakat dan satwa liar, khususnya pada desa-desa yang memiliki kepercayaan tertentu.
“Buku ini juga dikaitkan dengan kearifan dan kepercayaan masyarakat setempat. Misalnya, pada desa yang saya kunjungi, masyarakat desa percaya ketika seekor harimau muncul maka akan terjadi sebuah bencana besar. Keterkaitan ini diperlukan untuk memperkaya isi buku yang saya tulis,” jelasnya.
Diharapkan isu-isu konservasi dapat lebih diperhitungkan, karena perlunya mencapai keseimbangan antara kehidupan manusia dan satwa.
“Selain menceritakan tentang konflik yang terjadi, saya juga ingin buku ini dapat menjadikan isu konservasi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan, karena saya melihat bahwa sebagian masyarakat masih belum mengenal dan paham tentang isu konservasi,” ujarnya.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)