Hits: 19

Alya Rizky Fitriani

Pijar, Medan. World Health Organization (WHO) mencatat lebih dari 720.000 orang meninggal dunia disebabkan oleh bunuh diri setiap tahunnya. Dari periode Januari hingga Agustus 2024, Pusat Informasi Kriminal Nasional Bareskrim Polri mencatat sebanyak 852 orang meregang nyawa dengan cara bunuh diri.

Fakta tersebut membuat peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024 menjadi penting. Data juga menunjukkan bahwa di Indonesia, kasus bunuh diri paling banyak terjadi pada kelompok usia 26 hingga 45 tahun, dengan 263 kasus.

Ironisnya, jumlah pelaku bunuh diri yang berusia di bawah 17 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berusia 17 hingga 25 tahun. Di beberapa lingkungan masyarakat pula, membahas persoalan bunuh diri secara terbuka masih dianggap tabu. Sering kali membuat upaya pencegahan bunuh diri tidak ditangani secara optimal.

Melalui Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia pada 10 September 2024, WHO menggalakkan tema “Mengubah Narasi tentang Bunuh Diri” dengan aksi “Mulai Percakapan”. Aksi ini bertujuan untuk menggerakkan setiap individu agar mulai meninggalkan budaya diam dengan mulai mengedepankan keterbukaan.

Guna mengoptimalisasikan gerakan dalam upaya pencegahan bunuh diri, The International Association for Suicide Prevention (IASP) menyediakan booklet kampanye sebagai guideline bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam menyuarakan kepedulian.

Dalam mengubah narasi tentang bunuh diri, IASP mengkategorikan pencegahan dapat dilakukan mulai dari individu, komunitas, organisasi, dan pemerintah. Tata cara pencegahan tersebut dijelaskan dalam buku panduan oleh IASP yang dapat diakses melalui tautan berikut www.iasp.info/wp-content/uploads/WSPD-Campaign-Pack-2024-2026.pdf.

LIVE LIFE, inisiatif WHO yang berfokus pada pencegahan bunuh diri merekomendasikan intervensi yang efektif untuk pencegahan bunuh diri. Seperti pembatasan akses obat-obatan dan senjata, penyediaan media untuk pelaporan tindakan bunuh diri, pengembangan keterampilan sosial-emosional, dan penanganan dini terhadap individu yang berisiko.

Pencegahan bunuh diri membutuhkan kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari individu, komunitas, hingga pemerintah. Melalui peringatan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024, semoga dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk lebih terbuka membicarakan isu tersebut.

(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)

Leave a comment