Hits: 16
Nadila Tasya Tanjung
Pijar, Medan. Dewasa ini tidak dapat kita sangkal bahwa banyak sekali harapan, tekanan, juga ekspektasi orang-orang terhadap diri kita. Belum lagi semakin dewasa, tentu pemikiran akan pencapain-pencapaian besar yang belum dapat diraih akan menjadi masalah yang datang silih berganti dalam kehidupan kita dan seseorang pada umumnya.
Hal yang sama dibahas dalam makna lagu “The World’s Smallest Violin” yang dinyanyikan oleh Adam, Jack, Ryan Met sebuah band kakak beradik yang juga merupakan trio vokalis, multi-instrumentalis, dan penulis lagu yang bergenre indie-pop asal Amerika.
Lagu yang sempat viral di platform sosial media TikTok tahun 2022 tersebut dirilis pada tanggal 26 Maret 2021 dan termasuk dalam track ke-11 pada album AJR, yaitu OK Orchestra. Kesuksesan lagu ini bertambah lewat video musiknya yang telah ditonton 197 juta kali di YouTube setelah tiga tahun lalu tayang.
“The World’s Smallest Violin” oleh AJR ini juga dikenal lebih booming dan disukai oleh para pendengar musik di seluruh negara karena penyampaian makna dan pembawaan musik yang dinyanyikan oleh AJR sangat menyentuh dan berkesan di telinga para pendengar. Lagu ini membahas untuk jangan pernah meremehkan atau melemahkan hal-hal kecil yang kita dapat dibandingkan dengan hal-hal besar yang dapat dilakukan oleh orang lain.
Hal-hal kecil tersebut meliputi pencapaian, perjuangan, harapan, ataupun tekanan yang kita lalui tidak cukup besar dan tidak berkontribusi banyak bagi orang lain. Bukan, bukan berarti hal kecil tersebut juga dapat mudah kita lalui, kan? Karena setiap orang memang memiliki masalahnya masing-masing, namun alangkah baiknya kita dapat mengontrol emosi dan jangan biarkan emosi itu menguasai diri kita.
Setiap lirik lagu “The World’s Smallest Violin” menyiratkan setiap emosi yang dipendam seseorang. Agar dapat keluar dari emosi tersebut, perlu melakukan beberapa cara, yaitu dengan tidak selalu menyalahkan keadaan dan diri sendiri, menghargai perjuanganmu sekecil apapun, atau pergilah untuk berbicara dengan orang lain. AJR mengumpamakan biola dalam lirik ini sebagai bagian metafora dari masalah besar yang sebenarnya dihadapi.
Oh my God, that’s such a shame
Next to them, my shit don’t feel so grand
But I can’t help myself from feeling bad
I kinda feel like two things can be said
The world’s smallest violin
Really needs an audience
So if I do not find somebody soon
I’ll blow up into smithereens
And spew my tiny symphony
Just let me play my violin for you, you, you, you
Walaupun terkadang kita merasa pada posisi perjuangan yang belum ada apa-apanya dibandingkan orang lain, kita tetap butuh berbicara dengan seseorang tentang masalah kecil kita, itu akan membuat kita merasa lebih baik. Penting untuk memiliki seseorang yang tidak akan menghakimi kita hanya karena betapa kecilnya masalah kita bagi mereka. Kita butuh seseorang yang bersedia untuk membantu dan menghibur kita, karena bahkan permainan biola terkecil di dunia pun butuh penonton dan layak untuk ditonton.
Lewat genre indie-pop nya yang khas. AJR mengemas lagu ini dengan sangat apik dan baik. Pembawaan aransemen musiknya yang berbeda membuat pendengar tanpa sadar menjadikan lagu ini sebagai penyemangat mereka untuk kembali bertumbuh. Alunan melodi dari alat musik ukulele, gitar, dan saksofonnya membawa keindahan musik tersebut.
Lagu “The World’s Smallest Violin” mengajarkan kita banyak hal, terutama perihal jangan hanya fokus pada komentar orang lain tentang masalahmu, hargailah juga perjuangan dan mental dirimu sendiri.
(Redaktur Tulisan: Alya Amanda)