Hits: 18
Suci Say’sah
Pijar, Medan. Indonesia adalah surga kuliner dengan berbagai macam jajanan tradisional yang memanjakan lidah. Salah satu kue yang selalu berhasil mencuri perhatian dan selera adalah kue nagasari. Kue tradisional ini tidak hanya dikenal karena rasa manisnya yang lezat, tetapi juga karena penampilannya yang menggoda dan proses pembuatannya yang penuh kasih.
Nagasari merupakan salah satu warisan kuliner dari tanah Jawa. Nama “nagasari” sendiri memiliki arti yang cukup dalam, yaitu “kue dari sari naga”. Konon, kue ini sudah ada sejak zaman kerajaan di Jawa dan sering disajikan dalam acara-acara penting atau upacara adat. Kue nagasari terbuat dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di pasar tradisional.
Berikut adalah bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan kue ini:
- Tepung beras
- Santan kelapa
- Gula Pisang (biasanya pisang raja)
- Daun pisang untuk membungkus
Proses pembuatannya pun cukup mudah. Pertama, tepung beras dicampur dengan santan dan gula hingga merata. Kemudian, adonan tersebut dibungkus bersama potongan pisang dengan menggunakan daun pisang. Setelah semua adonan terbungkus rapi, kue-kue tersebut dikukus hingga matang. Hasilnya adalah kue dengan tekstur lembut, rasa manis yang pas, dan aroma khas dari daun pisang.
Salah satu keunikan kue nagasari terletak pada kombinasi rasa dan teksturnya. Adonan tepung beras yang lembut berpadu dengan manisnya pisang memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Ditambah lagi dengan aroma harum dari daun pisang yang menambah kelezatan kue ini.
Kue nagasari memiliki banyak varian di berbagai daerah. Ada yang menggunakan pisang kepok sebagai isian, ada pula yang menggunakan pisang tanduk atau nangka. Di beberapa daerah, nagasari juga dibuat dengan tambahan gula merah atau pandan untuk memberikan rasa dan warna yang berbeda.
Di era modern ini, kue nagasari masih tetap eksis dan menjadi favorit banyak orang. Meski kini banyak jajanan modern yang bermunculan, kue tradisional seperti nagasari tetap memiliki tempat khusus di hati para pencinta kuliner. Banyak usaha kuliner yang terus melestarikan pembuatan kue ini dengan tetap mempertahankan resep tradisional.
Tidak hanya itu, kue nagasari juga sering dihadirkan dalam berbagai acara budaya dan perayaan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kue ini dalam budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Misalnya, kue ini sering disajikan dalam acara pernikahan, selamatan, dan berbagai upacara adat lainnya. Keberadaan kue nagasari dalam acara-acara tersebut menjadi simbol kehormatan bagi tamu yang hadir.
Kue nagasari tidak hanya sebuah makanan penutup, tetapi juga sebuah cerita tentang tradisi, keluarga, dan kenangan yang tersimpan dalam setiap gigitan. Kue ini merupakan salah satu bukti kekayaan kuliner Indonesia yang harus kita lestarikan.
Rasa manis nagasari yang autentik dan proses pembuatannya yang penuh kearifan lokal, mengajarkan kita untuk selalu menghargai warisan budaya nenek moyang. Mari terus nikmati dan lestarikan kue nagasari agar generasi mendatang juga dapat merasakan kelezatan dan keunikan kue tradisional ini.
(Redaktur Tulisan: Hana Anggie)