Hits: 92
Naomi Adisty
Pijar, Medan. Berselancar biasanya menjadi olahraga yang dilakukan di perairan, tepatnya di atas ombak yang tinggi. Menikmati semilir angin dan ombak, papan selancar membelah ombak lautan. Namun, bagaimana jika berselancar dilakukan di atas gundukan pasir? Mungkin masih terdengar asing dan menarik untuk diketahui.
Sandboarding atau selancar pasir merupakan olahraga yang dilakukan di atas gumuk ataupun gundukan pasir dengan menggunakan papan yang dibuat khusus. Sebenarnya, sandboarding merupakan gabungan dari surfing, skateboarding, dan snowboarding. Namun, perbedaannya terlihat jelas pada lokasi bermain, yakni di atas gumuk pasir seperti kawasan pantai dan gurun.
Meskipun pamor sandboarding ini tidak terlalu eksis seperti olahraga lainnya yang sejenis, tetapi olahraga ini ternyata sudah lama tercipta sejak zaman Mesir Kuno. Hal itu dapat dilihat dari membentangnya gundukan pasir di Mesir. Masyarakat memanfaatkan kondisi tersebut dengan menggunakan potongan tembikar untuk mengangkut barang di atas pasir. Besar kemungkinan mereka melakukan olahraga ini sambil beraktivitas.
Para ahli percaya olahraga yang membutuhkan keseimbangan ini dahulunya juga ada di Cina. Perkiraan itu terjadi pada 800 M, yang mana terdapat ritual Cina Kuno yang menggunakan papan kayu untuk menuruni bukit pasir.
Kesimpangsiuran sejarah awal tercipta sandboarding tentu tidak lepas dari perubahan zaman. Sandboarding kian populer sekitar tahun 1970-an. Popularitasnya meningkat sejak dimainkan sepasang teman bernama Jack Smith dan Gary Fluitt. Awalnya, mereka hanya bereksperimen meluncur di atas pasir dengan papan khusus. Hingga akhirnya mereka menjadi penggiat sekaligus inventor papan sandboarding.
Olahraga yang memicu andrenalin memiliki daya tarik tersendiri oleh pecinta olahraga ekstrem. Pasalnya, berkat popularitasnya yang meningkat dari Jack dan Gary, sandboarding mulai mendapatkan pengakuan pada tahun 1990-an dan kian berkembang atas upaya komunitas penggemar olahraga pasir dan ekstrem.
Keberadaan sandboarding kian diakui lewat hadirnya Sand Master Park di Florence, Oregon yang menjadi fasilitas olahraga seluncur di atas pasir yang pertama. Penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Sandboarding (Sandboarding World Championship) tahunan dipelopori oleh kota Hirschau, Jerman di bukit pasir Monte Kaolino di Bavaria. Kemudian, kejuaraan tersebut digantikan oleh Piala Dunia Sandboard (Sandboard World Cup) di Ica, Peru. Sampai sekarang pula, masih berlangsung setiap dua tahun.
Olahraga yang dimainkan diatas pasir ini menggunakan alat berupa papan khusus dengan lapisan lilin (wax) pada bagian bawah papan. Tujuannya untuk menjadi pelumas agar terasa licin sehingga dapat berseluncur di atas pasir dengan mulus dan baik.
Berseluncur di atas pasir juga tidak sembarangan, perlu latihan mendasar dan teknik khusus. Berlatihlah terlebih dahulu di tanah yang mendatar dengan mencoba menjaga keseimbangan seolah-olah sedang berseluncur. Sementara itu, teknik khusus terletak pada tumpuan kaki. Bagian tubuh yang dominan condong dijatuhkan ke sisi hidung papan agar perlahan berselancar turun dari atas gundukan pasir ke bawah.
Peralatan pelindung seperti helm serta bantalan lutut dan siku menjadi alat keselamatan diri yang wajib digunakan. Kacamata ski membantu agar terhindar dari masuknya pasir ke mata, serta tabir surya melindungi kulit dari terik matahari.
Area sandboarding yang terkenal seluruh dunia berada di Bukit Hitam di Nikaragua, Bukit Pasir Besar di Peru, Cape Town di Afrika Selatan, dan Florianopolis di Brasil. Tak harus pergi ke luar negeri, di Indonesia sendiri juga ada destinasi menarik yang wajib dikunjungi sembari mencoba sandboarding. Berada di Gumuk Pasir Parangkusomo, tepatnya di Jalan Pantai Parangkusumo, Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ada daya tarik dan sensasi tersendiri mencoba olahraga yang masih terbilang terbatas dimainkan dan ekstrem seperti sandboarding. Terlepas dari itu, terdapat manfaat bagi tubuh seperti untuk menjaga keseimbangan, daya tahan, meningkatkan kekuatan otot dan kefokusan menjadi hal yang bisa sekaligus didapatkan lewat keseruan olahraga sandboarding.
Jadi, tunggu apalagi? Tak ada salahnya mencoba sandboarding sebagai olahraga ekstrem yang menarik dan bermanfaat.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)