Hits: 24
Victory Publisher
Menjadi atlet bukan pula jalan lempeng dan gampang. Tidak setiap orang yang punya kemauan bisa melewati masa-masa pelatihan dan kompetisi. Kebanyakan masyarakat Indonesia akan menganggap atlet sebagai profesi yang tidak menjamin masa depan dan tidak lagi diperhatikan masa depannya sesudah pensiun. Mengingat para atlet sudah mengorbankan masa mudanya untuk mengharumkan daerah bahkan negara, sudah sepatutnya ada terobosan lebih andal untuk menjamin masa depan para atlet.
Hal itu yang membuat para atlet harus sudah mempersiapkan jalan alternatif untuk masa depannya. Salah satunya adalah dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi agar dapat menggeluti profesi tertentu.
Engineer, salah satu profesi yang populer di Indonesia ini memiliki lingkup pekerjaan merancang hingga merencanakan desain tertentu. Diperlukan pemahaman dasar sains dan matematika yang baik untuk menjadi engineer yang andal. Namun, bagaimana jika profesi ini dijalankan oleh seorang atlet yang notabene tidak ada hubungan satu sama lain?
Pertanyaan ini dicoba dijawab oleh atlet muay thai kelas 73 kg asal Medan, Surya Kevin, yang juga merupakan seorang mahasiswa Teknik Sipil di Universitas Sumatera Utara (USU). Beberapa kemenangan telah diraih Surya dalam memgharumkan nama Provinsi Sumut, salah satunya adalah medali perunggu PON XX Papua 2021. Banyak pengorbanan yang telah dilalui oleh Kevin dalam masa pelatihan dan kompetisi muay thai. Walau begitu, Surya tetap konsisten menjalankannya sambil kuliah di USU karena sang orang tua sangat mendukung apapun yang dipilih olehnya.
“Orang tuaku kasih bebas mau fokus salah satu boleh, mau sekali dua juga boleh, tapi sebenarnya yang saranin Teknik Sipil itu bapak. Mama justru ke FK, ya sudah pas itu aku kan gap year ngisinya muay thai. Eh, ternyata aku bablas latihannya. Aku korbanin satu tahun, aku fokus ke atlet satu tahun itu. Tahun kedua seleksi, aku coba Teknik Sipil USU,” tuturnya.
Surya memilih untuk menjalankan keduanya sekaligus, yaitu menjaga waktu untuk latihan dan tetap lancar dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah. Surya menganggap kalau hanya fokus menjadi atlet di Indonesia sepertinya belum dapat menjamin masa depannya.
“Aku merasa masa depan atlet di Indonesia belum sepenuhnya terjamin. Aku cari cara mengatasinya dengan memilih berkuliah di jurusan Teknik Sipil di USU. Aku sangat tertarik dengan bangunan dan konstruksi,” ujarnya.
Surya mengaku banyak menenemukan mantan pensiunan atlet di Indonesia yang kurang dijamin masa depannya oleh pemerintah, walau sudah pernah mengharumkan negara ataupun daerah.
“Aku pernah liat pensiunan atlet muay thai jadi satpam Bank Sumut, jualan es, macem lah, itulah yang buat aku makin bertekad nyambi kuliah juga, tapi tetap dibarengi,” jelasnya.
Padatnya jadwal berlatih Surya tidak menyurutkan semangatnya untuk aktif berorganisasi dan kepanitiaan di kampus, salah satunya kepanitiaan acara program studi serta keanggotaan HIMA Teknik Sipil USU.
Intensitas latihannya juga masih terjaga, yaitu latihan stamina pada pagi hari dan latihan fisik pada malam hari. Ia berlatih angkat beban selama 1,5 jam dan berlari sejauh 14 km setiap harinya. Surya mengaku mempelajari teknik pukulan dan tendangan yang lebih matang selama latihan.
“Malam jam 8 aku latihan dan pagi tetap latihan kebugaran agar tetap stamina terjaga. Dari jam 9 pagi sampai sore jam 6 aku fokus aktivitas kuliah,” ucapnya.
Surya menginginkan masa depan atlet di Indonesia agar lebih dihargai. “Aku berharap ada terobosan baru untuk mereka yang pernah buat bangga daerah atau negara dan lebih dihargain setelah gak jadi atlet lagi, karena gimana pun mereka ngorbanin masa mudanya untuk negara,” harapnya.
Ia juga berambisi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fasilitas olahraga di Indonesia agar minat dan bakat masyarakat menjadi atlet semakin meningkat, terkhususnya muay thai.
“Aku punya cita-cita membuat pelatihan muay thai lebih besar di Sumut biar bisa saling berbagi ilmu dan ngembangin lagi. Jadi sebenaranya teknik sipil relate dengan muay thai. Kalo gak lagi jadi atlet, ya bikin venue buat para atlet bertanding dan latihannya aja,” tutup Surya.