Hits: 24
Po5e Publisher
Niesya Harahap, gadis berusia 20 tahun yang merupakan mahasiswi Universitas Sumatera Utara Fakultas Psikologi stambuk 2013 ini, memiliki banyak keterampilan. Niesya menguasai banyak bidang kesenian nusantara mulai dari seni tari, seni musik, dan tarik suara. Banyaknya prestasi yang telah ia peroleh baik di dalam dan di luar negeri menjadi nilai positif yang perlu kita apresiasi . Selain prestasi non akademik yang diraihnya, ia tetap mengutamakan pendidikan akademiknya.
Dengan segudang prestasi yang telah diperolehnya, kerendahan hati dan kebijaksanaan tidak pernah dilupakan oleh Niesya. Sifatnya yang tak pernah puas dalam hal menggali kemampuan membuat Niesya terus belajar untuk mengembangkan bakatnya hari demi hari. Gadis penyuka sushi ini memilih kesenian nusantara menjadi fokus karirnya, dikarenakan kecintaannya terhadap kebudayaan Indonesia dan wujud kepeduliannya dalam melestarikan seni Indonesia di era globalisasi ini.
Niesya selalu gigih dalam melihat kesempatan untuk memperkenalkan budaya tanah air kepada masyarakat luas bahkan mancanegara dan semua hal itu terbukti dari setiap prestasi yang dimilikinya. Salah satu kegiatan yang membanggakan yang baru saja dilakukan Niesya adalah dengan menjadi salah satu performer di acara Frankfurt Book Fair di Jerman sebagai “Guest of Honor: Menari Tor-Tor” dari etnis Batak Toba pada saat tanggal 27 September 2015. Dilanjutkan penampilan di hari kedua di gedung Museum Fur Volkerkunde di Hamburg bersama Slamet Rahardjo, Sandhy Sandhoro, Nostress asal Bali, Made Maut, dan Sakeco dari Sumbawa. Bermodalkan melihat dan bertanya kepada kedua orangtuanya dalam bemusik, bernyanyi, dan menari, ia mengasah kemampuannya secara otodidak tanpa harus mengikuti lembaga khusus yang berkala karena kedua orang tua Niesya juga memiliki darah seniman .