Hits: 230
Dicky Wahyudi
Pijar, Medan. Pers Mahasiswa (Persma) Pijar Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan lomba dengan nama Pijar Grand Competition (Jargon). Diselenggarakan di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU, Jargon mengusung tema “The Art of Journalism”. Acara ini merupakan hari pertama pelaksanaan kegiatan berupa luring dengan pelaksanaan lomba seperti debat SMA dan live report pada Senin (22/05/ 2023).
Sekilas mengenai Pijar Grand Competition 2023. Secara keseluruhan, Jargon menyelenggarakan lomba berskala nasional secara daring dan luring. Perlombaan yang diadakan secara daring diantaranya adalah fotografi jurnalistik, desain grafis, dan juga menulis artikel. Pendaftaran dan pengumpulan karya lomba daring dimulai dari tanggal 8 Mei sampai 22 Mei 2023.
Tak hanya itu, Jargon juga mengadakan dua lomba luring, yakni debat SMA dan live report. Kelima perlombaan tersebut dapat diikuti sesuai kategori mulai dari tingkat SMA/sederajat, mahasiswa, dan umum. Nantinya, pada puncak acara akan diselenggarakan lokakarya (workshop) yang menghadirkan pemateri andal, seperti Nofri Affandi, Agnes Sinambela, dan Usman Kansong pada Kamis (25/05/2023).
Perlombaan debat SMA dan live report dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan diawali pembukaan acara, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan kata sambutan. Berikutnya, peserta debat SMA diarahkan menuju ke ruang kelas A.1/4 untuk melakukan taklimat (briefing). Setelah itu, peserta debat SMA diarahkan kembali menuju ke Aula FISIP USU sementara peserta live report menuju Ruang Teater FISIP USU untuk mengikuti lomba live report.
Ketua panitia Pijar Grand Competition, Raymond Silalahi, menyampaikan alasan mengapa Persma Pijar mengadakan kompetisi. Ia menjelaskan bahwa Pijar ingin menyediakan wadah untuk mereka yang ingin menyalurkan karya ataupun hobi yang berhubungan dengan bidang jurnalistik.
“Di era yang serba digital ini banyak sekali anak muda yang menggunakan teknologi untuk membuat karya dan menyalurkan bakatnya. Kami ingin menyediakan wadah untuk menyalurkan hal tersebut, terapi tetap berhubungan dengan jurnalistik sesuai dengan tema yang kami angkat yaitu The Art of Journalism,” ujarnya.
Peserta tampak sangat antusias dalam mengikuti perlombaan. Dalam lomba debat SMA, tim-tim yang bertanding menyampaikan argumen pro dan kontra sesuai dengan tema yang diberikan oleh dewan juri.
Vanessa, salah satu peserta yang mengikuti perlombaan ini menyampaikan alasan mengikuti lomba dan kesulitan yang dialami ketika mengikuti perlombaan debat.
“Kami dari tim Sutomo 2 Medan mengikuti perlombaan ini karena ingin menambah pengalaman baru. Kesulitan yang dialami adalah karena biasanya perlombaan yang biasa kami ikuti adalah debat berbahasa Inggris dan temanya berbeda seperti hari ini yang berhubungan dengan jurnalistik,” ujar Vanesa.
Perlombaan luring ini ditutup dengan final kompetisi Debat SMA. Dua tim yang berhasil mencapai final adalah Tim Soeara Asia dan Tim Buya Hamka. Adu argumen mereka sampaikan untuk meraih gelar juara yang akan diumumkan pada saat lokakarya Jargon yang akan datang.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)