Hits: 182
Alya Amanda
Pijar, Medan. Siapa di dunia yang tidak memiliki perihal untuk diurus? Seluruh dzat yang ada di alam raya pasti memiliki garis hidupnya sendiri. Kesibukan, rencana, urusan, angan, bahkan kesempatan merupakan bumbu yang turut merancang dunia yang penuh akan ambisi.
Wajar merasa lelah, teramat pantas untuk merenungi takdir semesta yang kadangkala tak berpihak di kita. Betapa sangat lumrah jika bening air lolos dari kedua netra karena urusan dunia yang tak pernah sudah. Namun, buatlah diri sesekali berpikir bahwa tak semua urusan menjadi kewajiban untuk diri pikul dan bahwa beberapa urusan yang menghampiri diri harus bisa kita pukul.
Ketahuilah, menyerahkan beberapa urusan kepada pemilik bumi raya juga merupakan salah satu hal yang harus kita urus di dunia. Ketahuilah juga bahwa memberikan spasi untuk diri sendiri juga salah satu tugas yang harus kita penuhi.
Mungkin, beberapa dari kita butuh alarm. Sebuah pengingat yang mengingatkan diri bahwa sudah saatnya memasuki waktu istirahat dari segala perihal duniawi. Sebuah pengingat yang mengingatkan diri bahwa masih ada ‘kok hari esok lagi.
Syukurnya, alarm tersebut sudah ada sejak 40 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1983. Alarm tersebut diciptakan oleh Dodo Zakaria dan dipopulerkan oleh Utha Likumahuwa. Alarm itu ada dalam lagu “Esok Kan Masih Ada”.
Memang, pada tiap untaian lirik yang disenandungkan oleh siapapun yang menyanyikannya tak membuat lagu ini kehilangan makna yang dalam. Lirik pada lagu “Esok Kan Masih Ada” seakan-akan memberi celah bahwa kita berhak untuk istirahat dari segala rasa gelisah.
Apakah artinya sebuah derita
Bila kau yakin itu pasti akan berlalu
Hai nona manis biarkanlah bumi berputar
Menurut kehendak yang kuasa
Pada penggalan lirik tersebut terdapat sebuah pengingat bahwa menyerahkan beberapa urusan hidup sesuai kehendak Yang Kuasa merupakan bentuk mengistirahatkan diri dari duniawi. Liriknya juga berbicara bahwa bumi akan tetap berputar walau kita hanya berdiam diri dalam kamar.
Pengingat lainnya ada pada reff lagu ini, di mana liriknya berbicara agar kita mencoba untuk meninggalkan angan sejenak. Dikatakan juga dalam liriknya, bahkan Tuhan pun tahu kalau hidup yang kita jalani amat berat.
Tuhan pun tau hidup ini sangat berat
Tapi takdir pun tak mungkin s’lalu sama
Percaya, bahwa Tuhan menyaksikan segala daya upaya kita. Percaya juga, bahwa ikhtiar, tawakkal, dan doa merupakan pondasi agar diri menjadi kuat hari demi hari.
Lagu “Esok Kan Masih Ada” merupakan salah satu lagu dalam album Bersatu dalam Damai. Menurut liputan6.com, lagu ini merupakan tambang pop klasik yang menjadi favorit di era-nya. Tidak heran, karena kombinasi antara lirik, lantunan, dan suara Utha Likumahuwa merupakan perpaduan yang harmonis.
Jadi, lagu ini memang cocok untuk dijadikan sebagai alarm untuk kita mengistirahatkan sejenak segala perihal yang menyangkut dunia. Sebagai alarm untuk kita sesekali membiarkan dunia bekerja selayaknya kehendak kuasa. Sebagai alarm bahwa hari esok masih ada.
Perlu diketahui bahwa pada lagu ini, esok kan masih ada diulang sebanyak empat kali.
Esok ‘kan masih ada,
esok ‘kan masih ada.
(Redaktur Tulisan: Rani Sakraloi)