Hits: 33

Nadia Lumongga Nasution

Pijar, Medan. Sobat Pijar pasti sudah tidak asing lagi dengan tim detektif Mystery Inc yang terdiri dari Fred, Daphne, Velma, Shaggy, dan Scooby Doo. Tapi pada tau gak bagaimana awal pertemuan kelima sahabat tersebut hingga akhirnya membentuk Mystery Inc? Pertualangan Mystery Inc sudah menghiasi layar kaca sejak tahun 1994. Dan di tahun 2020 ini Warner Bros Animation bersama Atlas Entertainment dan 1492 Pictures memproduksi film terbaru dengan judul ‘Scoob!’.

Film Scoob! menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dalam film ini diceritakan bagaimana awal mula Shaggy si anak pemalu bertemu dengan Scooby hingga menjadi sahabat, begitu juga dengan pertemuan keduanya dengan Fred, Velma, dan Daphne.

Mereka bertemu di malam Halloween dan memulai petualangan pertamanya di rumah Tuan Rigby yang konon katanya berhantu, namun ternyata ia seorang pencuri kelas kakap. Sejak keberhasilan malam itu, Shaggy dan kawan-kawan membentuk tim detektif bernama Mystery Inc dan mulai memecahkan kasus-kasus misteri aneh lainnya.

Puluhan hingga ratusan kasus berhasil Mystery Inc pecahkan hingga Scooby dan geng menghadapi misteri terbesar dan paling menantang yang pernah ada, yakni komplotan yang hendak melepaskan anjing hantu Cerberus ke dunia.

Investor pun berdatangan termasuk Simon Cowell. Tapi, Cowell memiliki satu persyaratan, ia meminta Shaggy dan Scooby Doo harus keluar dari Mystery Inc karena dianggap kurang berperan dalam tim detektif tersebut. Mendengar hal itu, Shaggy dan Scooby merasa sakit hati dan memutuskan meninggalkan rapat dan pergi ke arena bowling.

Keanehan pun muncul setelahnya, Shaggy dan Scooby tiba-tiba dikejar sekumpulan robot yang ternyata milik Dastardly. Keduanya berhasil lolos setelah diselamatkan oleh pesawat Falcon Fury yang memiliki misi untuk menggagalkan rencana jahat Dastardly tersebut.

Di tengah berlomba untuk menghentikan “Dogpocalypse”, usut punya usut ternyata Scooby memiliki warisan rahasia dan takdir epik yang tak terbayangkan siapapun. Fred dan lainnya pun mencoba menyelamatkan Shaggy dan Scooby Doo, sedangkan keduanya mulai terlibat perselisihan.

Pada Film Scoob! kelima sahabat diceritakan tumbuh dalam fase post-milenial di mana terdapat mobil listrik dan hidup di era internet yang stabil, serta eksistensi aplikasi-aplikasi seperti Netflix, Tinder, dan aplikasi media sosial lainnya. Sepanjang menonton, sobat Pijar juga akan disuguhkan oleh teknologi-teknologi canggih, seperti yang ada di dalam pesawat Falcon Fury.

Sama seperti serialnya, film ini mengemas kisah detektif dalam bentuk komedi yang akan membuat penontonnya tertawa sepanjang penayangan. Film Scoob! memiliki pesan di mana sahabat sejati tidak bisa dikalahkan oleh apa pun, malah dapat memperkuat kerjasama tim.

Minus dari film ini ialah plot cerita terkadang lombar begitu saja, ditambah banyaknya penambahan karakter baru yang membuat penonton akan sedikit bingung.

Film Scoob! seharusnya tayang di bioskop sejak 15 Mei lalu, namun karena pandemi Corona belum kunjung berakhir akhirnya pihak produksi mengalihkan ke layanan menonton digital seperti Fandago, Vudu, dan Apple TV di tanggal yang sama.

“Meskipun kami sangat ingin menayangkan film-film kami di bioskop, kami harus memikirikan cara yang kreatif untuk mendistribusikan konten di masa-masa yang tidak terduga,” kata CEO Warner Bros. Ann Sarnoff dikutip dari Deadline.

“Kami tahu penggemar sangat ingin menonton Scoob dan kami senang kami dapat mempersembahkan film menyenangkan ini untuk dinikmati keluarga,” sambung Ann Sarnoff.

Akibat pandemi corona, sebagian besar produksi film ini pun terpaksa dilakukan dengan jarak jauh melalui Zoom dan melibatkan unit kru yang dikoordinasi oleh sutradara dan produser film. Departemen editorial juga mengerjarkan tugasnya secara terpisah dan membawa peralatan mereka ke rumah untuk bekerja. Koreksi warna juga diselesaikan di rumah, dan penting bagi semua kru memiliki monitor standar yang sama untuk hasil yang seragam.

“Kami akan memastikan semuanya sinkron, kami akan memiliki jenis kualitas speaker yang sama, bahwa ada bandwidth yang cukup besar sehingga kami dapat benar-benar meningkatkan kualitas suara, dan dari sudut pandang desain, kami mampu melakukan itu juga,” ujar Cervone.

(Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang)

Leave a comment