Hits: 148
Cindy Nathasya Silalahi / Icha Kumala Dewi
Pijar, Medan. Modis, cantik, dan berprestasi. Tiga kata yang sangat cocok untuk mendeskripsikan Nicke Widyawati. Sosok Ibu Nicke dapat menepis stigma masyarakat Indonesia yang mengatakan bahwa wanita karier tidak dapat menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya.
Nicke adalah seorang perempuan kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967. Nicke juga merupakan sosok di balik kilau kesuksesan dari PT Pertamina. Dikutip dari kompas.com, sejak Agustus 2018, ia menjabat sebagai Direktur Utama dari PT Pertamina setelah sebelumnya menjadi PJ Direktur Utama untuk menggantikan Elia Massa Manik.
Namun, sebelum menjabat sebagai Dirut Pertamina, pada 2014 Nicke sudah pernah dipercaya sebagai Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN dan pernah menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina di 2017. Ia kemudian menjadi Direktur Utama PT Mega Eltra serta Direktur Bisnis di PT Rekayasa Industri (Rekind) dan Vice President Corporate Strategy Unit (CSU).
Pada Senin (3/10/22), sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina, Nicke kembali diberikan kepercayaan sebagai Dirut Pertamina. Dengan demikian, ia otomatis memangku jabatan menjadi Dirut selama dua kali periode karena mampu menghantarkan Pertamina bertransformasi serta mampu mempertahankan kekuatan perusahaan dan ketahanan energi nasional dalam kondisi yang penuh tantangan, yakni Pandemi Covid-19.
Selain menjadi Dirut Pertamina, Nicke juga pernah menerima penghargaan Women’s Work of Female Grace dari Indonesia Asia Institute pada tahun 2013. Ia juga dinobatkan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di luar AS pada tahun 2020 berdasarkan majalah Fortune.
Nicke merupakan alumni SMA Negri 1 Tasikmalaya. Pada tahun 1991, ia melanjutkan studi pendidikan strata satu ke perguruan tinggi di Instititut Teknologi Bandung dengan mengambil jurusan Teknik Industri. Tak berhenti sampai di situ, ia melanjutkan pendidikan strata duanya di Universitas Padjajaran dengan mengambil jurusan Hukum Bisnis di tahun 2009.
Segala hal positif dan sederet prestasi serta penghargaan yang didapatkan oleh Nicke Widyawati tidak membuat ia lupa akan perannya sebagai seorang ibu. Selain sebagai wanita karier, ia adalah seorang ibu yang tangguh dan hebat. Dikutip dari unggahan akun Instagram pribadi @nicke_widyawati, pada Maret yang lalu ia telah kehilangan anaknya tercinta, yaitu Muhammad Alif Fakhri.
“Alif tumbuh menjadi seorang anak yang berkebutuhan khusus, yang membuatku belajar tentang kesabaran, kekuatan, serta rasa syukur. Alif yang membentukku menjadi ibu yang tangguh, selalu optimis, dan pantang menyerah” ungkap Nicke.
Hadirnya Alif menjadi pelengkap Nicke sebagai seorang ibu. Kisah perjuangannya merawat Alif yang terlahir berkebutuhan khusus menjadi penepis stigma mengenai perempuan karier dalam merawat anak. Wanita karier memang tidak bisa 24 jam berada di samping anak, tetapi pertumbuhan dan perkembangan anaknya tetap akan dijaga.
Menjadi seorang ibu sekaligus wanita karier merupakan salah satu hal yang sangat luar biasa dan tidak mudah untuk dilakukan. Begitu banyak tantangan dan perjuangan dibalik stigma-stigma yang berlaku mengenai wanita karier. Nicke Widyawanti adalah sosok hebat, tangguh, dan sangat menginspirasi banyak orang.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)