Hits: 12
Glanz Publisher
Tidak ada hasil yang mengkhianati proses, itulah pepatah yang pantas untuk gadis cantik kelahiran Medan, 20 Juli 1997 ini. Pada tahun 2016 Sylvi Dhea Angesti yang sering disapa Dhea ini resmi menjadi seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU).
Ia telah menekuni bidang modelling sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Waktu itu cuma coba-coba aja pas ada kontes modelling di sekolah. Terus menang beberapa kali di kontes berikutnya dan ngerasa nyaman sama dunia modelling. Ujungnya, jadi hobi.” kata Dhea saat diwawancarai.
Prestasi dan pengalaman kerap ia raih, yang awalnya hobi justru bisa menjadi penghasilan untuk dirinya sendiri. April 2017, Dhea berhasil menjadi perwakilan Sumatera Utara dalam ajang Miss Internet Indonesia 2017 di Bali. Turut membanggakan nama Sumatera Utara dengan meraih posisi Top 15th Miss Internet Indonesia 2017 setelah bersaing dengan 36 finalis dari 11 provinsi di Indonesia.
Dalam menekuni hobinya, Dhea tidak lepas dari dukungan orang tua. Meski awalnya mendapat larangan dari sang Ayah, namun semangat untuk terus menggali potensi tidak luntur. Ibunya pun menjadi teman setia ketika Dhea mengikuti berbagai ajang dan kompetisi modelling.
Pertama kali nyoba ajang modelling itu, Ayah enggak setuju karena dikira kalau jadi model itu pakaiannya transparan dan lebih dipandang negatif sih kalau dilihat orang. Makanya, Ayah sempat tidak mendukung, tambah Dhea kemudian.
Tepat tahun 2015, Dhea memutuskan untuk mengganti gaya berpakaiannya dengan memakai hijab. Hal ini menambah respon positif dari sang Ayah. Setelah itu, Dhea tetap konsisten mengikuti beberapa kompetisi modelling dan mulai mendapatkan dukungan penuh dari kedua orang tuanya. Anak sulung dari 2 bersaudara ini pun tidak melupakan tugasnya sebagai seorang mahasiswa yang kreatif, inovatif dan komunikatif.
Tambah lagi, “Alhamdulillah masuk di jurusan Ilmu Komunikasi dari jalur SBMPTN ini jadi buat Dhea bisa lebih aktif lagi. Karena memang anak Komunikasi dituntut harus aktif juga. Senang rasanya bisa berkecimpung di dunia modelling dan komunikasi secara bersamaan”. ungkap Dhea sambil tersenyum.
Hingga kini, Dhea telah menggandeng lebih dari 10 prestasi gemilang di bidang modelling. Beberapa diantaranya yaitu Juara 2 Modelling Yamaha Sumut 2011, Juara 3 Modelling IM3 Sumut 2012, Top 20th Cover Girl Aneka Yes 2012, Medan Fashion Week 2012, Finalis Hijab Hunt Jawa Timur 2015 dan Top 15th Miss Internet Indonesia 2017.
Di ajang terakhir yang ia ikuti yaitu Miss Internet Indonesia 2017, Dhea bertekad untuk terus menginspirasi insan-insan muda, khususnya di kota Medan. Melalui kesempatan ini, Dhea telah melakukan sosialiasi terkait penggunaan internet sehat ke beberapa sekolah di dalam maupun luar kota Medan, selama menjabat setahun kedepan. Aksi nyata ini Dhea harapkan mampu merangkul masyarakat sebagai pengguna internet yang baik dan sehat.
Gadis ini merasa prihatin dengan keadaan anak-anak Indonesia yang ketergantungan akan internet, “kadang sedih sih liat pengguna internet sekarang. Apalagi anak-anak. Mereka dominan menggunakan internet lebih dari 5 jam sehari. Padahal waktu mereka harusnya dibagi dengan belajar”. ungkapnya.
Miss Internet Indonesia 2017 adalah sebuah ajang pencarian Duta Internet Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Setelah terlaksana selama 3 tahun, akhirnya pada tahun ini APJII menggelar Miss Internet Nasional 2017. Visi dan misi penyelenggaraan ajang ini adalah untuk menyampaikan pesan bahwa wanita millennial Indonesia memainkan peranan penting dalam pertumbuhan industri internet di tengah masyarakat dan budaya Indonesia. Bertujuan untuk mencari anak muda Indonesia yang tidak memprioritaskan fisik, APJII lebih mengedepankan kepiawaian dalam pengetahuan di bidang internet. Kedepannya, ajang ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda untuk mensosialisasikan penggunaan internet yang bermanfaat, bersih dan aman.