Hits: 19
Yulia Kezia Maharani
Pijar, Medan. Independent Nature Journalist of Indonesia (INJI) Warrior Camp kembali diselenggarakan untuk angkatan keduanya. Kegiatan ini berlangsung di Rock Island, Bukit Lawang, Langkat pada 8 – 12 November 2022.
INJI Warrior Camp II yang dinaungi oleh Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ) ini merupakan pelatihan jurnalistik bagi kalangan mahasiswa Aceh dan Sumatera Utara. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan wadah serta membentuk para jurnalis muda agar memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan.
Rahmad, Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, mengatakan bahwa sebagai seorang jurnalis harus memiliki tanggung jawab moral kepada publik dalam hal pemenuhan informasi. Begitu juga dengan memberitakan berbagai kebijakan pemerintah maupun isu yang berkembang tentang lingkungan.
“Banyaknya kasus-kasus kerusakan lingkungan, konflik satwa dengan manusia menjadi tantangan jurnalis untuk memberikan informasi yang komprehensif sehingga masyarakat semakin paham betapa pentingnya untuk mengawal konservasi,” jelasnya.
Pelatihan yang terdiri dari 21 peserta ini menghadirkan sejumlah pemateri, antara lain Ujang Mamat Rahmad (Kepala BBTNGL), Panut Hadisiswoyo (Ketua Dewan Pembina YOSL-OIC), Tarmizi (Manajer WCS IP), Wahdi Azmi (Direktur CRU Aceh), Masrizal Saraan (Direktur Petai), Regina Safri (fotografer wildlife), Andi Rambe (pewarta foto), serta Hendra Samhari (videografer jurnalis).
Selama pelatihan, peserta mengikuti seluruh rangkaian. Kegiatan terdiri dari pemaparan materi mengenai framing media dalam pemberitaan isu lingkungan, perdagangan, dan pemburuan satwa. Selain itu, peserta ditugaskan untuk terjun langsung melakukan praktik dengan membuat berita, foto jurnalistik, dan video dokumenter jurnalistik yang mengandung isu soal lingkungan dan konservasi alam.
Kemudian, peserta juga melakukan tracking untuk melihat langsung kondisi lingkungan dan satwa yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Kecamatan Bahorok pada hari keempat pelatihan.
Rahmad Suryadi selaku Direktur STFJ berharap dengan diadakannya kegiatan ini generasi muda dapat meneruskan kepekaan dan kepedulian mereka terhadap isu-isu lingkungan. “Semoga nantinya setelah kegiatan ini akan lahir jurnalis muda yang paham informasi soal lingkungan di bidang jurnalistik. Kita berharap adik-adik INJI angkatan kedua menjadi jurnalis yang berperspektif lingkungan,” terangnya.
(Redaktur Tulisan: Laura Nadapdap)