Hits: 166
Azela Nurul Syaf
Pijar, Medan. Memiliki segudang prestasi akademik maupun nonakademik tak membuat Muhammad Ridho lekas berpuas hati. Memiliki karakter yang ulet dan gigih dalam menggapai sesuatu membuat mahasiswa kelahiran Langkat, 27 Agustus 2000 itu banyak meraih prestasi bahkan dalam satu perlombaan sekaligus.
Muhammad Ridho merupakan seorang mahasiswa, yang membedakannya dengan yang lainnya adalah produktivitasnya. Bukan sembarang produktif, pria yang menyukai warna biru dongker ini bahkan mengambil double degree di dua kampus negeri Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU).
Tidak hanya fokus kuliah, pria yang kerap disapa Ridho ini banyak mengikuti organisasi dan mendapatkan beberapa beasiswa. Ridho kini tengah menjabat sebagai Bendahara Umum di Generasi Baru Indonesia (GenBi), komunitas bagi mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia. Ia juga menduduki jabatan yang sama di Divisi Pendidikan dan Penalaran Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Imajinasi) FISIP USU, menjadi komisioner di Organisasi Smart Generation Community (SGC) USU, dan masih banyak organisasi lain yang diikutinya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU 2019 itu termasuk mahasiswa yang berjiwa kompetitif, cerdas, dan tekun. Hal ini terlihat dari banyaknya perlombaan dan prestasi yang dimilikinya. Ridho pernah menyabet medali emas dan perak dalam Asean Innovative Science, Environmental and Entrepreneur 2021 Field Innovative yang diikuti beberapa kampus ternama di Indonesia dengan total 400 peserta. Selain itu, ia pernah menjadi delegasi USU dalam Lomba Debat Mahasiswa Nasional di Sosfair Debat Competition 2020 Universitas Andalas dan menerima penghargaan Semi Grand Award pada kompetisi Young Scientist Association 2021.
Memiliki total tujuh prestasi dalam waktu singkat, Ridho menjadi salah satu mahasiswa penerima penghargaan di hari Penganugerahan Prestasi Mahasiswa USU 2021.

(Sumber Foto: Dokumentasi Muhammad Ridho)
Selain menjadi mahasiswa yang aktif di bidang akademik maupun nonakademik, ia juga kerap menjadi pembicara dalam beberapa event, salah satunya Seminar Youth Recovery and World Indonesian Scholarship Festival 2022 di Kota Medan.
Pada awal tahun 2022, Ridho memulai bisnis jual beli motor bekas. Ia mengaku menggunakan uang hadiah perlombaan dan hasil beasiswa menjadi modal dalam membuka bisnis barunya. “Alhamdulillah dengan bisnis ini aku jadi bisa membayar uang kuliah dan keperluan lainnya,” ujar Ridho.
Ridho mengatakan bahwa masa muda itu harus diisi dengan hal-hal yang positif. Meskipun dipenuhi dengan banyaknya kegiatan, ia dengan tegas mengatakan harus pandai memanajemen waktu. Waktu malam, Ridho sudah harus menyiapkan daftar kegiatannya esok hari. Hal itu harus dilakukan secara disiplin.
Skala prioritas juga menjadi andalannya saat menemukan jadwal yang bertabrakan. “Kalau ada agenda yang bentrok, itu aku pilih dulu mana yang lebih diprioritaskan. Yang tidak bisa aku kerjakan tetap dikonfirmasikan karena semuanya butuh konfirmasi agar jelas,” sambungnya.
Meskipun memiliki segudang prestasi, Ridho mengatakan masih banyak hal yang ingin digapainya. Ia berusaha terus meng-upgrade dirinya agar menjadi lebih baik lagi. Tentunya tanpa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Salah satu target Ridho selama menjadi mahasiswa adalah harus pernah keluar provinsi dan keluar negeri. Niat itu berhasil dipenuhi dengan pengabdian masyarakat yang dilakukannya pada bulan Oktober tahun ini di Lombok.
Tidak ada orang yang selalu berhasil, begitu pun dengan Muhammad Ridho. Tidak semua perlombaan yang diikutinya membuahkan hasil. Ridho pernah dinyatakan lolos dalam kegiatan pertemuan mahasiswa antarnegara di Jepang, tetapi dibatalkan karena Covid-19. Namun, ia pantang menyerah dan terus menggali potensi dirinya.
Dengan sederet prestasi dan hal positif lainnya, Ridho berharap agar dirinya semakin bisa memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat dan menjadi inspirasi bagi orang lain, sebagaimana ia juga mendapatkan inspirasi.
“Untuk mahasiswa lainnya, jangan sia-siakan waktu selagi masih muda, kapan lagi kalau tidak sekarang. Karena kita tidak tahu besok kejadiannya bakal seperti apa,” pesan Ridho.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)