Hits: 557
Chairunnisa Asriani Lubis
Pijar, Medan. Coba Anda bayangkan, jika kain sarung yang umumnya di Indonesia digunakan umat islam untuk menunaikan ibadah salat atau sebagai bagian pakaian adat daerah tertentu menjadi sarana penting dalam sebuah pertandingan bela diri?
Hal unik itu dilakukan oleh suku Bugis di Makassar, namanya tarung sarung. Olahraga yang juga merupakan seni bela diri menggunakan kain sarung sebagai alat utamanya. Dilansir dari kaskus.co.id, tarung sarung termasuk salah satu seni beladiri tradisional yang biasa disebut Sigajeng Laleng Lipa.
Olahraga tradisional masyarakat Bugis ini sangat unik karena cara bermainnya yang tidak biasa. Dua orang pria masuk ke dalam sebuah kain sarung secara bersamaan. Setelah itu, mereka akan bertarung satu lawan satu.
Tarung sarung bukan sekadar pertandingan biasa. Seni bela diri ini terbilang sangat berbahaya. Hal ini karena di dalam tarung sarung, kedua pihak yang bertarung diperbolehkan menggunakan senjata tajam bernama badik. Dilansir dari boombastis.com, badik yang digunakan biasanya adalah warisan keluarga yang dipercaya sudah diberi mantra yang dapat membantu memenangkan pertandingan.
Mengingat tarung sarung dapat menggunakan senjata tajam, maka olahraga ini semakin berbahaya karena nyawa jadi taruhannya. Dalam pertandingan, bisa jadi kedua pihak berakhir sama-sama hidup, sama-sama tewas, atau justru salah satu saja yang berhasil bertahan.
Keunikan tarung sarung kian bertambah karena mempunyai fungsi lain. Bagi masyarakat Bugis, hal ini juga merupakan tradisi yang dapat membantu menyelesaikan konflik antara kedua belah pihak yang berseteru.
Dalam suku Bugis, harga diri dalam sebuah keluarga adalah hal yang sangat penting dan harus senantiasa dijaga. Jika ada yang menginjak harga diri tersebut, maka akan dilakukan musyawarah untuk penyelesaiannya.
Namun, terkadang ego yang dibawa dalam musyawarah tersebut membuat musyawarah tak berjalan baik. Justru malah membuat pihak yang berseteru semakin memanas. Dari sinilah tarung sarung menjadi opsi terakhir dalam menyelesaikan konflik.
Saat ini, seni beladiri tarung sarung sendiri sudah sangat jarang dilakukan jika mengikuti aturan bermain sebenarnya. Namun, untuk menjaga kelestarian olahraga tradisional ini, tarung sarung masih sering dilakukan hanya sebagai sebuah pertunjukan dalam pentas seni. Tarung sarung memang tampak cukup mengerikan. Namun, tarung sarung bisa menjadi pertandingan yang sangat seru jika dilakukan tanpa menggunakan senjata tajam.
(Redaktur Tulisan: Muhammad Farhan)