Hits: 72
Putri Romawani
Pijar, Medan. Masa kanak-kanak sering dianggap sebagai masa yang paling menyenangkan. Dahulu, bermain bersama teman-teman merupakan hal yang sangat dinantikan oleh setiap anak. Mereka berkumpul untuk memainkan permainan tradisional tanpa terganggu oleh gawai.
Banyak sekali permainan seru yang dapat dimainkan bersama teman. Salah satunya adalah permainan tradisional yang berasal dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yaitu rangku alu. Jenis permainan ini juga dapat dikatakan sebagai olahraga, karena memerlukan ketangkasan dan konsentrasi untuk memainkannya.
Dahulu, rangku alu dimainkan untuk merayakan hasil panen pertanian atau perkebunan masyarakat setempat. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk ucapan syukur dan kebahagiaan masyarakat Manggarai kepada Tuhan atas hasil tanah yang mereka dapatkan.
Permainan rangku alu biasanya dimainkan di tanah lapang yang luas dan tidak berumput agar bambu lebih mudah untuk digerakkan. Pemainnya terdiri dari minimal lima orang yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang bermain dan kelompok yang berjaga dengan memegang bambu.
Kelompok yang berjaga akan memegang dan menggerakan dua bilah bambu secara terbuka dan tertutup sesuai dengan irama lagu. Lalu, kelompok yang bermain akan masuk dan melompat di sela-sela bambu untuk menghindari jepitan bambu. Saat permainan berlangsung, ketukan bambu akan menghasilkan irama dan para pemain akan bermain sambil menyanyikan lagu daerah seperti “Anak Kambing Saya”, “Ampar-ampar Pisang”, “Apuse”, dan lainnya.

Sumber Foto: insanwisata.com
Pada saat bermain, para pemain perlu menggunakan konsentrasi penuh karena bambu bergerak sesuai dengan irama lagu. Semakin cepat irama lagu, maka gerakan bambu pun akan semakin cepat. Oleh karena itu, pemain harus cermat agar tidak terpeleset maupun terjepit bambu. Jika salah satu pemain terjepit bambu, maka kelompok bermain akan berganti tugas dengan kelompok yang berjaga.
Bermain rangku alu dapat melatih kerja sama yang baik serta menjalin kekompakan. Anda juga dapat melatih konsentrasi dan membakar kalori sambil bermain.
Permainan seru ini tidak hanya dimainkan oleh anak-anak saja, tetapi para pemuda di NTT juga tertarik untuk memainkan permainan ini di tengah kesibukan mereka.
Ritme ketukan bambu yang serentak dan saling bersahutan membuat pemain seolah-olah sedang menari. Keselarasan gerakan ini menjadi dasar lahirnya tarian khas provinsi NTT, yaitu tari tradisional rangku alu. Tentunya setiap gerakan pada tarian ini tidak hanya monoton melompat seperti bermain rangku alu biasa, tetapi dikreasikan dengan menambah gerakan yang unik dan indah layaknya tarian pada umumnya.
Dalam tarian ini, para pemain akan menggunakan baju adat Manggarai yaitu baju bero, dan memakai ikat kepala hingga songket khas Manggarai. Pakaian ini merupakan upaya masyarakat setempat untuk memperkenalkan dan melestarikan keunikan warisan budaya asli mereka.
Saat ini, permainan rangku alu ini tidak hanya dikenal dan dimainkan oleh masyarakat NTT saja. Masyarakat dari berbagai daerah juga sudah memainkannya karena permainannya yang unik dan seru.
(Redaktur Tulisan: Marcheline Darmawan)