Hits: 113

Suci Say’sah/Miftahul Jannah Sima

Pijar, Medan. Bagi kalian yang menyukai makanan sushi atau onigiri, sudah pasti tidak asing lagi dengan rumput laut alias seaweed ini. Bisa juga disebut sayuran laut atau marine vegetables.

Rasa sayur ini berbeda dengan rasa sayuran pada umumnya, melihat tempat tumbuhnya diantara ikan-ikan di lautan. Namun, untuk rasa tidak akan kalah dengan sayuran yang biasa kita konsumsi.  Tak hanya sekadar enak, rumput laut juga memiliki kandungan gizi berupa serat, mineral, dan vitamin yang bermanfaat untuk tubuh.

Uniknya, di Korea Selatan rumput laut dijadikan sup lezat sebagai sajian wajib di hari ulang tahun. Tidak lengkap rasanya jika tak ada sup rumput laut di meja saat merayakan ulang tahun di Negeri Ginseng ini.

Dalam bahasa Korea, sup rumput laut disebut sebagai miyeokguk yang terdiri dari dua suku kata, yakni miyeok dan guk. Sup rumput laut berisi kuah bening yang berisi rumput laut coklat licin yang mungkin sering ditemui terdampar di bibir pantai.

Tradisi makan miyeokguk atau sup rumput laut saat berulang tahun berasal dari kebiasaan ibu-ibu di Korea Selatan. Mereka memakan sup tersebut untuk membantu pemulihan pasca persalinan dan berguna untuk memperbanyak produksi ASI.

Ada banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui manfaat dari rumput laut ini. Dengan hasil, bahwa selain tinggi kalsium dan zat besi, kuliner ini juga tinggi kandungan omega, vitamin B1, B2 dan, K. Vitamin K sendiri diperlukan oleh tubuh untuk proses pembekuan darah, sehingga saat terjadi kecelakaan atau luka tidak mengalami kehilangan banyak darah. Inilah alasan sup rumput laut bagus untuk pasca melahirkan.

Karena pasca melahirkan, makanan yang dikonsumsi sangat penting bagi kelancaran ASI dan kesehatan sang ibu. Jika di Indonesia biasanya makanan yang dikonsumsi ibu melahirkan ialah rebusan bayam atau daun katuk dengan lauk-pauk, maka di Korea Selatan ibu menyusui dianjurkan memakan sup rumput laut untuk pemulihan tubuh dan memperbanyak ASI.

Hal tersebutlah yang mengawali tradisi sup rumput laut pada hari kelahiran di Korea Selatan. Karena makanan pertama ibu setelah melahirkan ialah sup rumput laut, sehingga makanan yang pertama kali dimakan bayi juga sup rumput laut yang telah berlarut pada ASI sang ibu. Sehingga mengkonsumsi rumput laut juga diartikan sebagai rasa syukur telah dilahirkan dan untuk mengingat perjuangan sang ibu yang telah melahirkan anaknya ke dunia.

Biasanya, ketika berulang tahun, sang ibu akan membuat hidangan sup rumput laut untuk anaknya. Kemudian dimakan selagi hangat sebelum sang anak memotong kue ulang tahunnya. Ini juga berkaitan dengan rasa hormat anak kepada ibunya yang telah berjuang melahirkan, membesarnya dan bahkan menyempatkan memasak sup rumput laut sebagai tanda kasih sayang sang ibu.

Membuat sup rumput laut juga tidak sulit. Jika di Indonesia, masakan ini termasuk ke dalam sayur bening atau rebusan. Sayur bening biasanya identik dengan rasa kuah yang segar dan mudah dicerna tubuh dengan kalori yang rendah pula. Begitu juga dengan rasa sup rumput laut ini.

Namun, perbedaannya untuk rasa asin sup ini didapat dari kecap asin dan rasa gurih yang didapat dari perpaduan antara bawang putih dengan harumnya minyak wijen. Rasanya akan semakin lezat jika diseruput selagi hangat bersama semangkuk nasi pulen.

Agar nikmat yang tersaji lebih komplit, biasanya orang-orang mengonsumsi sup rumput laut ini dengan tambahan daging seperti daging ayam atau pun daging sapi. Maka kandungan gizi dan kaldunya akan lebih baik lagi.

Selain rasanya yang lezat, sup rumput laut ini juga baik untuk kesehatan. Karena tak hanya bagus untuk ibu pasca melahirkan, kuliner ini juga memiliki manfaat lain dari mengkonsumsi sup rumput laut  ini, di antaranya yaitu membantu mempertahankan atau menurunkan berat badan (program diet), membantu mempercepat penyembuhan luka, menjaga kekuatan tulang dan gigi, meningkatkan energi, dan mengurangi resiko diabetes.

Rasa nikmat dan bahan-bahan yang mudah didapatkan tentunya membuat kita tertarik ingin menyicipi makanan khas Korea Selatan yang satu ini. Ditambah lagi dengan segudang manfaat dan khasiat dari rumput laut ini. Rasa olahan ini juga tidak akan terlalu kontras dengan lidah orang Indonesia.  Melihat bahan dan bumbunya yang sering kita temui di jenis masakan rumahan Indonesia. Tertarik mencobanya?

(Redaktur Tulisan: Muhammad Farhan)

Leave a comment