Hits: 9
Dita Andriani
Pijar, Medan. Jus Kuphi “Jaminan untuk santai, kopi untuk pelengkap hati.” Demikian bang maya, sang pemilik menamai tempat nongkrong yang berdiri sejak 2012 lalu. Jus Kuphi sudah memiliki empat cabang di Medan, satu di Bandung, satu di Tebing Tinggi, dan satu di Binjai. Cabang ketujuh ini beralamat di Jalan Jend. A.H. Nasution komplek ruko Metrolink blok D No. 1.
Para pelanggan yang datang dapat memilih beragam menu dengan harga terjangkau. Harga yang cocok untuk mahasiswa, mulai lima ribu sampai tujuh belas ribu rupiah. Kita dapat menikmati kopi yang di jus dari bibit kopi Aceh terbaik. Soal rasa tidak perlu diragukan lagi, kopi yang di buat oleh joki (sebutan untuk barista di kafe ini) sudah dilatih selama kurang lebih 8 bulan. Kopi yang dijadikan sebagai pelengkap hati ini dapat kita nikmati mulai pukul 08.00 WIB-02.00 WIB. Tempat yang sering dijadikan untuk berbisnis ini menghadirkan suasana yang berbeda dari kafe biasanya.
Para pelanggan yang 80% laki-laki dan 20% perempuan ini sudah saling mengenal satu sama lain. Jus Kuphi sendiri, berbeda dengan tempat nongkrong pada umumnya. Para pelanggan di sini sudah pasti mengenal para waitres dan joki, karena mereka memang diwajibkan untuk saling menyapa dan berkenalan dengan para pelanggannya. Kita dapat berbicara dan nongkrong bareng dengan pekerjanya tanpa harus ada rasa sungkan seperti di kafe lain. Para pelanggan berasal dari mahasiswa, komunitas, dan pekerja kantor ini dapat menikmati fasilitas wifi dan bermain kartu yang menambah keseruan nongkrong.
Tengku Mhd Faritzi, salah satu pelanggan tetap mengatakan, “Di sini kita dapat nongkrong dengan harga minimalis, kwalitas tinggi. Tempat ini juga cocok untuk kopi darat dengan kawan-kawan komunitas saya, di tempat ini juga saya pernah berbisnis karena memang tempatnya yang lebih santai.”
Di tempat ini, dapat dipastikan kita akan berjumpa dengan teman yang sudah kenal maupun belum. Tempat nongkrong yang membuat kita akrab dengan siapa saja ini, cocok untuk kita yang ingin berkenalan dengan orang-orang baru.