Hits: 82
Sinta Siregar / Jenni Sihombing
Pijar, Medan. “Hidup tanpa Tuhan, membuat kita hidup dalam kegelapan. Tetapi justru terang itulah yang nanti akan menghampiri kita,” ujar Pastor Riko Aditya Karangetang, pengkotbah dalam acara perayaan Natal Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara, Senin (20/12/21). Perayaan natal yang dilaksanakan oleh Divisi Rohani Kristen IMAJINASI FISIP USU ini ditayangkan secara langsung melalui kanal Youtube Imajinasi pada pukul 21.00 WIB.
Mengusung tema Youth in Jesus Hand. Ripaskah Filian Gerneng selaku Ketua Natal Ilmu Komunikasi 2021 menyampaikan, adapun alasan dari diangkatnya tema Natal tahun ini adalah dengan harapan agar anak muda Kristen tetap menjadi terang bagi dunia.
“Kami ingin mengingatkan kembali bahwasannya kehidupan anak muda harus berpegang teguh dengan dasar-dasar kristiani yang berpatokan dari kehidupan Yesus bahkan dari momen kelahiran-Nya. Agar tetap menjadi terang dan garam dunia,” jelas Filian kepada Pijar.
Dalam khotbahnya, Riko menyatakan agar setiap peserta yang menonton perayaan Natal Ilmu Komunikasi tahun harus bersyukur karena masih bisa merayakan Natal untuk tahun ini. Riko juga menyampaikan bahwa perayaan Natal kali ini mengingatkan semua orang bahwa Yesus Kristus sebagai cahaya telah datang menghampiri.

“Orang mencari kita saat mereka butuh kita, berbeda dengan Tuhan. Ia mencari kita, karena Ia tahu kita butuh Dia,” tegas Riko.
Tambahnya lagi, “Dunia boleh mendepakmu, tetapi Tuhan akan selalu mendekapmu. Di mata dunia mungkin kamu hina, tetapi di mata Tuhan kamu adalah pribadi yang indah.”
Dengan terselenggaranya acara Natal Ilmu Komunikasi tahun ini, Filian berharap kiranya Natal kali ini dapat menjadi pengingat bagi semua orang agar tetap berpegang teguh pada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
“Aku sebagai ketua panitia ingin menjadikan perayaan natal tahun ini sebagai pengingat bagi kita semua sebagai umat-Nya untuk tetap berpegang teguh pada Tuhan kita dalam kehidupan kita sehari-hari bahkan dalam kehidupan sebagai mahasiswa dan menjadikan natal ini bukan hanya sebagai tradisi melainkan menjadi hari yang harus kita nantikan untuk menyambut kelahiran-Nya,” tutup Filian.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)

