Hits: 48
Reny Elyna / Hannysa
Pijar, Medan. Bilik Celoteh, salah satu akun di Instagram yang berfokus pada kesehatan mental, mengadakan webinar dan safe space yang bertajuk “It’s Okay Not To Be Okay”, secara daring melalui Zoom, Sabtu (6/11/21).
Sesi pertama adalah penyampaian materi terkait kesehatan mental, sedangkan sesi kedua adalah safe space yang dapat diikuti para peserta. Webinar ini dibuka oleh dua orang moderator, yakni Ricky Hendrika dan Cecilia Nova Wijaya. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh William Sulivan Budiman, seorang positive psychology practitioner dan pendiri Aertha Learning Center.
Pada sesi pertama, Budi membagikan materi tentang cara menjaga kesehatan mental. Salah satu caranya dengan memperkuat operating system. Sebab, dalam aspek psikologis, operating system manusia adalah hal yang paling penting. Ia juga menyampaikan bahwa untuk menjaga kesehatan mental, hal yang juga dapat dilakukan adalah dengan mengekspresikan emosi.
“Mengekspresikan emosi itu penting walaupun beberapa orang kadang menganggap itu hal yang memalukan karena adanya stigma di masyarakat seperti cerita dengan orang lain dan menangis di depan orang lain itu adalah hal yang memalukan. Padahal, itu perlu dilakukan setiap orang,” jelas Budi.
Budi juga menambahkan tiga tips untuk mengekspresikan emosi yang ada di dalam diri setiap orang. Tips itu adalah sadari, pahami, dan ekspresikan.
“Kita perlu menyadari emosi apa yang ada dan muncul dalam diri kita. Lalu, kita harus memahami mengapa emosi itu muncul. Setelah itu, kita juga harus mengekspresikan emosi dengan cara curhat secara sehat tentang emosi yang kita rasakan,” tambahnya.
Setelah sesi pertama berakhir, acara dilanjutkan dengan agenda safe space. Pada kesempatan itu, para partisipan dipersilakan menggunakan nama samaran atau anonim demi kenyamanan akan bercerita tentang keluh kesahnya.
Partisipan juga akan diarahkan ke breakout room pada aplikasi Zoom. Breakout room tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu safe space tentang permasalahan keluarga, percintaan, dan perkuliahan atau pekerjaan. Dalam safe space ini, peserta bebas menceritakan masalah yang sedang dialami dan menanggapi cerita satu sama lain. Webinar dan safe space ini ditutup dengan sesi foto bersama.
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)
