Hits: 350
Raymond Putra Pratama Silalahi / Yulia Kezia Maharani
Pijar, Medan. Karakter Shang-Chi telah dibuat oleh Kevin Feige bersama Jonathan Schwartz yang merupakan bagian dari tim kreatif Marvel Comic pada tahun 1970-an. Setelah film dari Marvel Cinematic Universe (MCU) memasuki fase keempat, akhirnya kisah Shang-Chi mendapatkan kesempatan untuk digarap menjadi sebuah film dengan judul Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings.
Film ini mengisahkan seorang pria bernama Shang-Chi yang tinggal di Kota San Fransisco sejak dia berumur 14 tahun. Di kota itu ia bekerja sebagai seorang pelayan hotel bersama sahabatnya, Katy.
Kehidupannya yang tenang dan damai pun harus berakhir setelah ia mendapatkan sebuah pesan dengan lambang naga, di mana makhluk mitologi berwujud reptil raksasa tersebut merupakan lambang dari sebuah desa asal milik ibunya. Setelah ia mendapatkan surat itu, ia kemudian diserang oleh komplotan tentara bayaran yang mengincar kalung liontin hijau peninggalan ibunya.
Bersama Katy, Shang-Chi pergi ke Macau. Ia meninggalkan kehidupannya yang tenang di San Fransisco untuk menghadapi serta menyelesaikan masalah lama keluarganya. Di sinilah Katy mengetahui masa kecil Shang-Chi dan juga seluk beluk dari persoalan yang ia punya dalam keluarganya.
Dalam film ini, kekuatan cinta pada perasaan manusia sangat ditonjolkan. Perbedaan pendapat dari hati dan pikiran mampu membuat seseorang berubah dalam waktu yang singkat. Seperti dalam kehidupan sehari-hari, ketika orang yang kita cintai memiliki pendapat berbeda dengan kita, hal itu akan mengubah pendapat kita menjadi mendukung pemikirannya. Bahkan, terkadang kita akan melakukan apa saja untuk membuat seseorang yang kita cintai itu bahagia walau membahayakan diri sendiri.
Cinta memiliki dua sisi, di mana ia dapat menjadikan kita baik dan juga jahat. Apabila kita memilih sisi baik dari cinta, kita dapat mengubah dunia menjadi lebih berwarna. Sebaliknya, apabila kita terseret ke dalam sisi buruk, cinta tersebut mampu mengubah seseorang menjadi serakah.
Film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings mengajarkan kita untuk dapat menyelaraskan apa yang hati dan pikiran kita inginkan sehingga kita dapat mengeskpresikan cinta dengan nilai yang positif.
Banyak sekali kutipan tentang kehidupan yang disajikan dalam film ini. Salah satu kutipan tersebut diberikan oleh seorang nenek yang merupakan rakyat dari desa Ta Lo. Isi dari kutipan tersebut yaitu, “Jika kamu tidak membidik apapun, kamu tidak akan pernah mengenai apapun”.
Shang-Chi merupakan super hero pertama Marvel Cinematic Universe (MCU) yang berasal dari wilayah Asia tepatnya China. Ornamen-ornamen dalam film ini juga banyak mengandung unsur-unsur Asia, seperti naga yang dilambangkan sebagai hewan yang sakral di China, warna merah bercorak emas, serta bahasa Mandarin yang lebih dominan dipakai pada film ini.
Film ini juga memiliki kesinambungan dengan film MCU lainnya. Salah satunya ialah terdapat hubungan cerita dengan film Iron-Man 3 yang mengungkapkan bahwa tokoh The Mandarin merupakan nama lain dari pemimpin organisasi Ten Rings.
Pada film ini juga disampaikan bahwa tokoh dari The Mandarin sendiri adalah tokoh palsu yang merupakan seorang aktor bernama Trevor Slattery yang dibayar oleh pemimpin organisasi Ten Rings.
Pada akhir cerita ditampilkan bahwa Shang-Chi dan Katy dibawa oleh Wong yang merupakan karakter dari film Dr. Strange. Tampilnya Wong dalam film ini, memungkinkan Shang-Chi dan Katy akan hadir dalam film Marvel lainnya.
(Redaktur Tulisan: Tasya Azzahra)