Hits: 82
Chairunnisa Asriani Lubis
“Hal yang paling bisa kita lakukan adalah menjalani hidup dengan baik untuk saat ini.” – Hal 139
Pijar, Medan. Berbicara hidup berarti berbicara proses kehidupan itu sendiri. Cara setiap orang menjalaninya pun berbeda-beda. Ada beberapa orang yang menjalani hidup berdasarkan penilaian dan pendapat orang lain. Namun pernahkah Sobat Pijar berpikir, bahwa hidup yang didasari standar orang lain justru membuat kita tidak menjadi diri sendiri?
Setidaknya, persoalan ini yang Kim Suhyun tuliskan dalam bukunya yang berjudul Hidup Apa Adanya (I Decided to Live As My Self). Buku ini memberikan gambaran kepada pembacanya bahwa hidup berdasarkan penilaian orang lain tidak akan bisa membuat kita bahagia. Tetapi dengan hidup apa adanya justru akan membuat kita bisa menikmati hidup.
Buku setebal 296 halaman ini, mendapatkan predikat bestseller peringkat pertama di negara asalnya, Korea Selatan. Dan telah terbit di berbagai negara seperti Jepang, Thailand, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Indonesia. Bahkan mendapatkan penghargaan kategori e-book terbaik di Korea Selatan.
Lebih menarik lagi, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi yang digambar sendiri oleh Kim Suhyun. Ilustrasi tersebut dibuat agar pembaca tidak merasa bosan. Terlebih ilustrasi dalam buku ini diberi sentuhan penuh warna sehingga menyegarkan mata pembacanya.
Dengan mengangkat tema self care, buku ini lebih berisikan serangkaian to do list yang harus dilakukan untuk menjalani hidup lebih percaya diri. Serangkaian to do list ini pun dikemas menjadi enam bagian yang masing-masing bagiannya memiliki pesan tersendiri bagi pembacanya antara lain:
- To-do list agar bisa hidup dengan menghormati diri sendiri
- To-do list agar bisa hidup sebagai diriku sendiri
- To-do list agar tidak tenggelam dalam rasa cemas
- To-do list agar bisa hidup bersama dengan yang lainnya
- To-do list untuk dunia yang lebih baik
- To-do list untuk kehidupan yang lebih berarti dan juga lebih baik
Bagian pertama memberikan pesan kepada pembaca untuk lebih menghormati dan mencintai diri sendiri tanpa perlu memikirkan perkataan orang lain. Dengan pencapaian atau apa pun yang dimiliki saat ini, ia harus bisa menganggap bahwa dirinya istimewa.
Bagian kedua memberikan pesan mengenai menjadi diri sendiri. Bagian ini pembaca diajak untuk menjalani kehidupan berdasarkan apa yang disukai, bukan agar disukai orang lain.
Bagian ketiga, keempat, kelima hingga keenam buku ini juga berisikan tips-tips yang menarik. Seperti tips menghadapi dunia yang semakin kejam dan tips agar kehidupan yang dijalani menjadi lebih baik dan lebih bermakna.
Buku dengan cover berwarna ungu muda ini benar-benar membuka pikiran pembaca, bahwa menjalani hidup apa adanya dan menerima keadaan sesuai porsi yang sesungguhnya justru akan menciptakan kebahagiaan yang sebenarnya.
Untuk Sobat Pijar yang sedang bingung dalam menjalani hidup, apalagi masih terpaku dengan penilaian orang lain, buku Hidup Apa Adanya ini bisa menjadi rekomendasi untuk dibaca. Setidaknya buku ini dapat memberikan perspektif baru dalam memaknai hidup untuk lebih mencintai diri sendiri tanpa memikirkan pendapat orang lain.
(Redaktur Tulisan: Lolita Wardah)