Berbicara hidup berarti berbicara proses kehidupan itu sendiri. Cara setiap orang menjalaninya pun berbeda-beda. Ada beberapa orang yang menjalani hidup berdasarkan penilaian dan pendapat orang lain. Namun pernahkah Sobat Pijar berpikir, bahwa hidup yang didasari standar orang lain justru membuat kita tidak menjadi diri sendiri?
Mendengar suara-suara halusinasi, melihat hal-hal khayalan, dan melukai diri sendiri bukanlah sebuah penyakit. Seperti sebuah flu ringan yang membuat tubuh kita sakit, rasa depresi yang ringan pun membuat mental kita sakit.
Begitulah yang dialami oleh sang penulis, Baek Se Hee wanita yang lahir di Seoul tahun 1990. Buku ini diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh dirinya sendiri. Baek Se Hee yang mengalami persistent depressive disorder atau distimia selama kurang lebih 10 tahun.
Setelah menamatkan jenjang perguruan tingginya di salah satu Universitas dengan jurusan Sastra, Ia bekerja di salah satu penerbit selama lima tahun. Sembari bekerja, Baek Se Hee mencoba mengunjungi berbagai psikolog dan psikiater. Singkat cerita, Baek Se Hee akhirnya menemukan rumah sakit yang cocok pada tahun 2017 dan saat ini sedang menjalani perawatan, baik dengan konsultasi maupun bantuan obat.
KMB Dhammavaddhana Universitas BINUS mengadakan sebuah seminar virtual (Webinar) dengan mengusung tema “Memperkuat Literasi di Tengah Pandemi”. Diskusi ini diadakan melalui platform Zoom dan disiarkan langsung di YouTube pada Senin (1/6) tepat pukul 15.00 -16.00 WIB.
Diskusi ini diadakan untuk menggiatkan literasi walaupun di tengah kondisi pandemi, mengingat banyaknya berita-berita hoax, judul berita yang clickbait, dan mahasiswa/pelajar yang dituntut lebih aktif serta mandiri dalam belajar di situasi saat ini.
