Hits: 31
Timotius Dwiki Meglona Hutabarat
Pijar, Medan. Universitas Sumatera Utara bekerja sama dengan Salim Group melaksanakan vaksinasi massal untuk mahasiswa semester 5 ke atas di Gedung Pancasila, Senin (27/9/21). Sentra Vaksinasi USU ini akan berlangsung hingga 7 Oktober 2021 mendatang.
Pelaksanaan vaksinasi ini merupakan upaya mendukung keberlangsungan perkuliahan tatap muka di Universitas Sumatera Utara yang akan dilaksanakan pada November mendatang. Ditargetkan sebanyak 20.000 mahasiswa diberikan vaksin jenis Sinovac ini.
Pihak penanggung jawab dari USU, Ivana Alonna menyampaikan, vaksinasi ini merupakan syarat utama yang wajib dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa agar dapat melangsungkan perkuliahan tatap muka.
“Dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan kuliah tatap muka. Saat ini prioritasnya untuk mahasiswa semester 5 ke atas yang akan melaksanakan kegiatan praktikum. Mereka wajib menunjukkan bukti vaksin,” terang Ivana kepada Pijar.
Ia juga mengatakan bahwa mahasiswa yang masih enggan untuk divaksin tidak diperbolehkan melaksanakan kuliah tatap muka. Sebab, nantinya akan berakibat fatal bagi mahasiswa lain maupun dirinya.
“Bagi mahasiswa yang tidak dapat menunjukkan bukti vaksinnya, tidak diperbolehkan masuk kuliah dan akan di-drop out karena tidak mengikuti perkuliahan. Jadi mau enggak mau harus divaksin,” lanjutnya.
Kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Gedung Pancasila ini masih sangat minim antusiasme dari mahasiswa. Dari data yang diperoleh berdasarkan jumlah pendaftar, hanya sekitar 15% mahasiswa yang hadir untuk menerima vaksin yang telah dijadwalkan.
“Antuasisme dari mahasiswa ini yang sangat minim. Hanya 15% yang datang dari jumlah pendaftar hari ini,” jelas Ivana.
Ia pun berharap agar semua masyarakat khususnya mahasiswa Universitas Sumatera Utara dapat mengikuti program vaksinasi. Sebab, dengan dilaksanakannya vaksinasi akan menciptakan herd immunity yang dapat membuat kehidupan kembali mirip seperti semula.
“Dengan adanya kegiatan vaksinasi ini, ayo dipergunakanlah dengan bijak. Jangan mudah menerima informasi yang tidak benar sampai enggak mau divaksin. Tetap jalankan protokol kesehatan yang ketat dan tetap jaga kesehatan kita. Vaksin ini hanyalah upaya tambahan supaya virus tidak bermutasi dengan cepat,” tutup Ivana.
(Redaktur Tulisan: Rassya Priyandira)