Hits: 97

Rosha Asthari

Pijar, Medan. Pada beberapa momen sebagian besar masyarakat Indonesia, baik kaum boomers sampai si bungsu Gen Z, pastinya pernah berpapasan dengan musik Chrisye. Mau berdansa sambil diiringi alunan Hip-Hip Hura di lantai pesta, bersenandung Cintaku dengan perasaan penuh bunga, ataupun sekadar refleksi diri bersama Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada. Karya-karya salah satu raja pop Indonesia ini rasanya tak paham arti kata mati. Begitu hebatnya, sampai mampu untuk terus tinggal di hati penggemar dan menginspirasi orang-orang untuk menciptakan karya baru darinya.

Termasuk juga duo disk jockey pelopor disko lokal nusantara yang satu ini. Jika selama ini lagu-lagu Chrisye dinyanyikan dalam bentuk daur ulang, Merdi Simanjuntak dan Fadli Aat yang tergabung dalam “Diskoria” tergerak untuk membuat sebuah lagu dengan tajuk berisi nama sang legenda sebagai selebrasi penghormatan yang dikemas dalam format baru.

Lagu ini sendiri tercipta dari sebuah challenge oleh tim segmen Studio Pop milik akun YouTube Suara Disko, sebuah wadah bagi para aktivis musik untuk berkolaborasi karya, kepada Diskoria untuk menciptakan karya dalam kurun waktu 24 jam. Diskoria yang memang sudah lama berangan untuk mengolah sebuah lagu Indonesia yang benar kental dengan nuansa disko, turut mengajak kembali trio produser Laleimanino, setelah sebelumnya sukses melahirkan Balada Insan Muda dan Serenata Jiwa Lara bersama.

Penyanyi muda, Eva Celia lalu didapuk untuk mengisi lead vocal dalam proses kreatif ini demi menambah kesan segar yang ciamik. Eva yang biasa bergelut dengan nuansa jazz dan RnB soul pun ikut ‘ditantang’ untuk menembus zona nyamannya dengan mencoba genre baru.

Proses pembuatan lagu di kondisi pandemi sekarang meningkatkan level tantangan baru dalam masa penggarapan. Diskoria dan Laleilmanino harus mampu menahan keterbatasan jarak dengan Eva Celia. Oleh karena itu, sementara para produser menggubah aransemen nya, segala bagian vokal harus dilakukan Eva Celia dari studio yang berbeda. Instruksi dan arahan yang diikuti Eva dilakukan melalui daring dan video call. Begitu juga dengan beberapa instrumen musik yang diisi oleh musisi-musisi lainnya.

Akhirnya pada 15 Januari 2021, video klip C.H.R.I.S.Y.E. pun hadir di bawah tajam mata sutradara Gianni Fajri setelah musiknya rampung dimasak dalam waktu lebih kurang 20 jam. Pemeran utama video klip ini dengan berhasil mengisahkan bagaimana ia seakan kembali ke masa lampau dan berpesta ria dengan lantunan lagu-lagu Chrisye.

Sebuah fakta yang menarik banyak atensi masyarakat sekaligus killing point yang memang sengaja dieksekusi para produser, terletak pada lirik lagu C.H.R.I.S.Y.E. ini. Sekitar 24 judul lagu Chrisye disematkan dengan pintar dan tidak terasa out of place dalam syairnya, sehingga siapapun yang mendengar mendapat perasaan dekat dan familiar pada tiap baitnya.

Lebih dari itu, dentuman dan jatuhnya beat pertama rasanya langsung membuat tubuh ingin bergoyang ala-ala disko lantai dansa. Walau diselesaikan di bawah waktu satu hari penuh, tidak ada kekosongan yang terasa dalam lagunya. Bak merebus telur 12 menit, lagu ini matang dengan sempurna. Sejak perilisannya, buah tangan Diskoria, Laleilmanino, dan Eva Celia ini sudah ditonton lebih dari 4,3 juta pasang mata di YouTube Suara Disko dan masuk dengan sopan ke hampir 7 juta telinga masyarakat Spotify Diskoria.

(Editor: Widya Tri Utami)

Leave a comment