Hits: 123
Annisa Van Rizky
Pijar, Medan. Negara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah dan aneka ragam hayatinya. Oleh karena itu, banyak sekali bermacam tumbuhan bisa dimanfaatkan sebagai minuman herbal yang tentunya baik untuk kesehatan, salah satunya adalah tanaman bidara.
Dilansir dari sehatq.com, tanaman bidara (Ziziphus) adalah pohon kecil yang selalu hijau dan banyak tumbuh di Indonesia, terutama di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Tanaman bidara sebenarnya berasal dari Timur Tengah, namun telah menyebar ke berbagai wilayah tropis dan subtropis. Manfaat daun bidara dipercaya oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai penyakit, antara lain yaitu, untuk melindungi tubuh dari penyakit berbahaya, mencegah efek radiasi sinar matahari, meredakan demam, dan kerap digunakan sebagai tujuan kecantikan.
Gerakan menanam pohon ini kini mulai banyak dilakukan oleh masyarakat, ada yang melakukan karena hobi, ada pula untuk dijadikan sebuah bisnis. Nur Afni Zebua (34 tahun) adalah salah satunya yang memiliki hobi menanam tanaman obat-obatan dan menjadikan sebagai ladang bisnis.
Afni memproduksi teh daun bidara dari hasil kebun kecilnya yang terletak di depan rumahnya yang berlokasi di Jl. Taman Alamanda Indah, Tanjung Selamat. Ia pun menjelaskan bagaimana cara ia membuat teh daun bidara tersebut. “Cara membuatnya sangat gampang, yaitu cukup memisahkan daun-daun bidara dari batangnya. Tapi yang perlu diperhatikan di sini untuk memisahkan daun dengan batangnya itu harus hati-hati karena durinya sangat tajam. Kemudian, daun-daun yang sudah dipetik, diletakkan di atas tampa untuk dijemur dalam waktu beberapa hari. Kita bisa melihat daunnya berwarna cokelat kering. Kalau warna daun bidara sudah cokelat berarti sudah bisa disimpan atau dipacking,” jelas Afni.
Waktu yang dibutuhkan untuk menjemur daun bidara adalah tergantung dengan kondisi cuaca. Jika cuaca panas terik bisa berlangsung satu hari hingga dua hari, tetapi jika cuaca mendung bisa memakan waktu dalam beberapa hari.
Afni menjelaskan alasan ia tertarik untuk menjadikannya sebagai bisnis minuman herbal adalah karena dalam membuat dan memproduksi daun bidara cukup mudah dan daun bidara sangat cepat berganti. Misalnya, jika daunnya dipetik hari ini, besok atau lusa daun-daun kecil sudah muncul kembali dibandingkan dengan daun-daun tanaman herbal yang lain. Selain itu, daun bidara jika dikeringkan akan bertahan lama hingga berbulan-bulan dan ia akan awet tanpa bahan pengawet.
Cara penyajian teh daun bidara ini sendiri cukup mudah, yaitu dengan cuci daun bidara 7-9 lembar, sebaiknya ganjil, kemudian seduh dengan air hangat, kira-kira bersuhu 80 derajat celcius, diamkan selama satu menit dan minuman herbal siap untuk dinikmati. Harga teh daun bidara yang ditawarkan juga sangat terjangkau yaitu perbungkusnya seharga Rp10.000/50 gr, dan hingga saat ini Afni hanya menerima pesanan online. Karena harganya yang tergolong murah, banyak sekali pelanggan yang memesan walaupun daun di pohon bidaranya belum panen.
Afni kemudian menjelaskan pengalamannya ketika mengkonsumsi teh daun bidara. “Manfaat dari daun bidara itu sangat banyak. Menghilangkan kolestrol, menyembuhkan jerawat, diabetes, demam. Kalau saya sendiri, yang pernah saya buktikan adalah daun bidara hijau yang sudah ditumbuk, kemudian ditempelkan di luka dalam waktu beberapa hari, luka kita Insya Allah akan cepat sembuh. Kemudian untuk yang diminum, saya biasa minum itu kalau merasa kurang sehat dan setelah meminumnya saya merasa tubuh saya lebih baik. Dan satu lagi, manfaatnya yang paling penting adalah untuk rukiyah orang lain ataupun untuk rukiyah diri sendiri,” jelasnya.
Ada begitu banyak manfaat atau khasiat daun bidara untuk kesehatan diri kita. Oleh karena itu, jika merasa kurang sehat, janganlah langsung cepat menggunakan obat-obatan berbahan kimia. Tidak ada salahnya kita menggunakan obat-obat herbal atau minuman herbal seperti teh daun bidara ini yang mudah didapat.
(Editor: Muhammad Farhan)