Hits: 17
Valencia Christiani Zebua
Pijar, Medan. Putih, tinggi, langsing, serta harus bisa melakukan beberapa hal, seperti memasak dan mengurus rumah merupakan gambaran terhadap perempuan di mata lelaki. Namun, nyatanya perempuan tidak hanya sebatas itu saja. Perempuan kerap kali dibingkai dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan anggapan tertentu kepadanya.
Sebagai langkah awal untuk memaksimalkan peran lembaga penyiaran dalam menaikkan derajat perempuan, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang bekerjasama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan Maju Perempuan Indonesia melaksanakan acara Gerakan Literasi Sejuta Pemirsa dengan mengangkat tema ‘Perempuan dan Media’. Acara ini dilakukan secara daring pada Selasa (14/10) pukul 10.00-12.00 WIB.
Sebelumnya, program-program siaran dengan sengaja megeksploitasi wanita dengan fisik yang dimiliki sebagai daya tarik. Namun sekarang tidak lagi, melalui berbagai upaya yang dilakukan KPI dan KPPPA, perempuan kini dipandang lebih baik serta mereka juga dapat mengembangkan bakat yang dimiliki.
Tidak hanya di depan layar, namun di belakang layar juga sudah banyak perempuan yang telah mengambil peran penting dalam melakukan setiap tanggung jawabnya. Dengan mengandalkan potensi yang mereka miliki, para perempuan kini sudah sepantasnya diberi apresiasi. Hal ini juga berkaitan dengan pengungkapan Ibu Harsiwi Achmad selaku direktur program dan produksi SCTV dan Indosiar ketika ia melihat langsung kondisi lapangan.
Mengenai peranan perempuan, saat ini perempuan telah menjadi sosok yang kuat untuk kemajuan bangsa. Kuat dalam artian, telah semangat untuk bersama-sama mencapai kesetaraan gender, mengakhiri diskriminasi, dan berusaha untuk mendapatkan hak yang sama dengan laki-laki tanpa adanya perbedaan.
“Kalau perempuannya kuat, perempuannya hebat seperti laki-laki maka negara ini juga akan kuat. Karena perempuan dan laki-laki adalah penanggung jawab untuk mencetak generasi penerus bangsa yang juga akan membangun bangsa tanpa membeda-bedakan, baik dari suku, bangsa, apalagi jenis kelamin,” tegas ibu Lena.
Tidak hanya ungkapan dari ibu Lena, ibu Nuning Rodiyah selaku perwakilan dari Komisioner KPI Pusat juga mengatakan, bahwa dalam peranannya sebagai institusi regulator telah melihat bahwa inovasi dan prinsip yang dimiliki perempuan sudah sangat lebih baik di zaman sekarang ini. Perempuan mampu mengeluarkan sinergi serta inovasi mereka untuk menjadi lebih baik lagi.
Dengan peranan yang dimiliki oleh perempuan, banyak pihak yang terus berusaha menaikkan derajat perempuan melalui media. Namun, untuk benar-benar mengubah pandangan masyarakat terhadap perempuan memang membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama.
(Editor: Erizki Maulida Lubis)