Hits: 25
Laura Nadapdap / Azela Nurul Syaf
Pijar, Medan. Apa jadinya jika malam Halloween yang biasanya dimeriahkan dengan pesta kostum malah menjadi malam yang menimbulkan petaka? Hal ini akan tergambar dalam film karya David Gordon Green yang berjudul Halloween (2018). Halloween merupakan sekuel dari film Hallowen: Resurrection (2002) dan Halloween 2 (2009). Film dengan genre horror dan thriller ini dirilis di Indonesia pada 17 Oktober 2018.
Halloween (2018) menceritakan tentang Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) yang bersiap untuk menghadapi Michael Myers (Nick Castle) pada malam Halloween. Tepatnya 40 tahun setelah dia selamat dari deretan pembunuhan keji dan kebrutalan sang psikopat sejak usia 6 tahun tersebut. Hal inilah yang membuat Myers semakin membabi buta melancarkan dendam kesumatnya untuk kembali membunuh orang tak bersalah, terutama Strode.
Myers berhasil kabur saat perjalanan menuju panti tempat rehabilitasi barunya. Pengawalan yang hanya dilakukan oleh seorang supir dan seorang dokter jiwa, membuat Myers dengan mudahnya menghabisi nyawa mereka. Sejak itu, deretan aksi pembunuhan Myers dimulai tanpa memandang bulu. Tak ketinggalan dengan mengenakan topeng Boogeyman dan pisau dapur yang menjadi ciri khas pembunuh berdarah dingin ini.
Pasca mengalami trauma yang mendalam, Strode sudah mempersiapkan diri untuk menanti kedatangan sang psikopat. Wanita paruh baya ini telah memahami psikologis seorang Myers sejak 40 tahun silam dan mengerti dengan cara apa akan menghadapinya. Meski usianya sudah tua, wataknya tampak penuh energik, lincah, kuat dan mampu melindungi anak serta cucu yang sangat disayanginya. Kejutan demi kejutan akan ditampilkan dengan baik, ditambah dengan efek suara cucuran darah yang memberi kesan nyata dari kejadian tersebut.
Karakter Michael Myers yang mengenakan topeng dan beraksi pada malam Halloween, menjadikan warga tidak menaruh rasa curiga. Siapa yang menyangka, ternyata dibalik topeng tersebut justru hidup seorang psikopat. Hanya Laurie Strode yang mengetahui hal itu dan sudah mempersiapkan kedatangannya.
Perayaan Halloween merupakan salah satu hari baik yang didedikasikan untuk mengenang orang yang sudah meninggal. Dimeriahkan dengan hiasan serta kostum-kostum bertema horor seharusnya menjadikan kita lebih waspada dan berhati-hati. Seperti yang tampak pada film ini, siapa saja dapat menutupi karakter aslinya dibalik kostum, termasuk seorang psikopat sekalipun. Seperti yang orang-orang katakan, bahwa kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja tanpa memandang bulu.
Melihat aksi pembunuhan sadis yang dengan vulgar tampak dilakukan Myers, film Hallowen (2018) diperuntukkan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas. Mengingat usia tersebut dianggap sudah mampu mengambil keputusan dalam bertindak. Penonton di usia tersebut juga dianggap tidak akan mudah terikut dalam setiap kejadian yang ditampilkan dalam film ini.
(Editor: Widya Tri Utami)