Hits: 1645

Rifa Alya

Pijar, Medan. Tanah Batak memiliki ragam warisan budaya, mulai dari bahasa, tarian, alat musik, perkakas, lagu daerah, dan lainnya. Bahkan tidak sedikit pula para pemuda-pemudi asal Tanah Batak yang sukses di bidang seni, terutama tarik suara. Karena mereka dikenal akan ciri khas vokal nya.

Lagu-lagu berbahasa daerah yang booming pun banyak bertebaran tidak hanya di kalangan masyarakat sekitar asalnya, namun ke seluruh Indonesia. Dari Batak sendiri contohnya, ada Anak Medan, Sai Anju Ma Au, hingga lagu modern bertemakan romansa yang menjadi soundtrack film layar lebar “Toba Dreams” pada tahun 2015 yakni Aut boi nian.

Aut Boi Nian memiliki arti “seandainya”. Berkisah tentang seorang pemuda yang dilanda duka dan sakit hati karena tidak dapat menjadi apa yang diinginkan oleh perempuan pujaan hatinya. Pemuda tersebut pun harus merelakan sang kekasih memilih lelaki lain yang dianggap lebih pantas untuknya. Sejalan dengan film Toba Dreams yang memang mengisahkan tentang dua sejoli yang hubungannya tidak direstui oleh orangtua kedua pihak dikarenakan perbedaan status sosial, lagu ini terasa sangat pas dan terikat oleh cerita meski tanpa mengetahui terlebih dahulu artinya.

Alunan melodi ringan nan sendu, magisnya sentuhan aransemen kembali oleh Viky Sianipar, serta dilengkapi vokal murni milik Alsant Nababan, Aut Boi Nian sukses menarik perhatian dan mendukung emosi para penonton ketika menyaksikan film yang dibintangi oleh pasangan Vino G.Bastian dan Marsha Timothy tersebut. Yang menjadi salah satu perbedaan lagu ini yakni terletak pada penggunaan alat musiknya. Jika biasanya lagu berbahasa daerah menggunakan alat musik dari daerah masing-masing, Aut Boi Nian tampil lebih modern dan klasik dengan alat musik seperti piano dan gitar.

Lagu yang awalnya dibawakan oleh Band Amigos ini membuktikan bahwa era globalisasi tidak harus memaksa budaya untuk mengalah dan perlahan pudar. Seakan menjadi nafas segar dalam hal musik berbahasa daerah yang kerap dianggap kuno, Aut Boi Nian kini dibawakan oleh semua kalangan, mulai dari dewasa hingga usia lanjut, sampai muda-mudi yang bahkan tidak berasal dari Tanah Batak.

( Redaktur Tulisan: Maya Andani )

Leave a comment