Hits: 23
Yoga Tri Haditya / Zain Fathurrahman
Pijar, Medan. Olahdulu bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan dan juga Generasi Baru Indonesia (GenBI) menyelenggarakan virtual talkshow yang bertajuk “Mengakhiri Pandemi Dengan Cara Mengakhiri Infodemi” pada Minggu (25/10) pukul 15.00 WIB.
Olahdulu merupakan sebuah kampanye literasi media untuk melawan infodemi. Sedangkan infodemi adalah suatu fenomena membludaknya informasi-informasi mengenai pandemi Covid-19, di mana terdapat informasi-informasi berupa fakta, namun ada juga yang kebenarannya masih diragukan.
Talkshow ini mengundang beberapa narasumber yang merupakan tenaga profesional dalam bidang-bidang informasi dan media, seperti Juang Akbar Harahap, S.Kom. yang merupakan Staf Analisa Statistik Dinas KOMINFO Kota Medan, Syafrida Damanik, S.T., M.T. yaitu Staf Pengelolaan Informasi Publik Dinas KOMINFO Kota Medan, dan juga Agus Supratman, seorang Produser Lapangan CNN Indonesia TV.
Acara dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan talkshow interaktif oleh Juang Akbar Harahap dan juga Syafrida Damanik yang membahas seputar seluk-beluk infodemi. Pembahasannya pun dibawakan dengan penyajian data-data dari pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Kota Medan. Selanjutnya, sesi kedua diisi oleh Agus Supratman. Agus lebih membahas tentang solusi dan pandangan media mengenai bagaimana seharusnya infodemi ini diberantas.
Acara daring ini dihadiri oleh kurang lebih 200 peserta, jumlahnya tetap konsisten sampai akhir acara. Antusiasme peserta terlihat sangat jelas dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang masuk baik di kolom chat zoom meeting maupun yang diucapkan secara langsung. Star Munthe, selaku Ketua kampanye Olahdulu mengatakan bahwa antusiasme peserta berada di luar ekspektasi mereka. “Jauh-jauh hari, kami udah berekspektasi bahwa dari 300 peserta paling yang bertahan sampai akhir acara hanya 70-80 orang, ternyata responnya luar biasa,” tuturnya.
Talkshow ini memberikan banyak manfaat untuk para pesertanya. Di mana peserta mendapatkan banyak informasi, bahwa masyarakat harus mampu berpikir kritis dalam memilih, memilah, dan mengolah pesan sebelum menyebarkannya.
“Topiknya sangat penting untuk meningkatkan analisa berita, pastinya supaya kita tidak gampang percaya hoaks,” ucap Ruth Anjangsana, salah satu penonton yang turut ikut serta dalam talkshow.
(Editor: Erizki Maulida Lubis)