Hits: 24
Siti Farrah Aini / Marshella Febriyanti Hutabarat
Pijar, Medan. Program Studi Antropologi Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) baru saja menggelar Festival Antropologi 2024 dengan mengusung tema “Alek Sahuri Urang Pasisi (Pesta Sehari Orang Pesisir)”. Acara ini berlangsung mulai pukul 08.00 – 17.00 WIB di FISIP USU pada Selasa (19/11/2024).
Mengangkat budaya etnis Pesisir Sibolga, acara ini bertujuan untuk mengenalkan budaya pesisir tersebut yang masih minim eksistensinya di tengah ragam etnis yang ada di Sumatera Utara kepada masyarakat luas. Kegiatan ini mendapat respon positif dari pihak kampus.
Acara ini mengundang Kepala Desa Sibolga, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sibolga, serta orang penting Pesisir Sibolga. Tidak hanya itu, Wakil Dekan 1 FISIP USU, para dosen, mahasiswa, alumni, serta tamu undangan lainnya turut hadir meramaikan acara festival budaya ini.
Rangkaian acara dimulai dengan seminar yang mengusung tema “Eksistensi Etnis Pesisir di Sumatera Utara” dilaksanakan di Aula FISIP USU dengan mengundang Nurdin Ahmad yang merupakan Pelaku dan Pengamat Budaya Pesisir dan Irfan Simatupang selaku akademisi sebagai narasumber untuk membicarakan sejarah dan budaya etnis Pesisir Sibolga.
Pertunjukkan budaya ini menghadirkan tarian, drama, serta lagu etnis Pesisir Sibolga yang dibawakan oleh mahasiswa Antropologi Sosial USU berkolaborasi dengan Masyarakat Adat Budaya Pasisi (MABSI). Sejumlah tarian dan lagu yang ditampilkan yakni, Tari Kapulo Pinang, Tari Acoting, lagu Juada Pasisi, dan lainnya. Sementara itu, Putri Runduk menjadi pilihan drama yang turut dibawakan.
Tidak hanya menghadirkan pertunjukan, bazar yang diisi oleh Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) dan mahasiswa serta alumni Antropologi Sosial juga ikut meramaikan festival budaya ini.
Usai dari acara ini, Rut Putri Sion berharap para pengunjung dapat lebih mengenal dan membudayakan etnis Pesisir Sibolga melalui pertunjukan-pertunjukan yang telah ditampilkan.
“Sebagai panitia, saya berharap semoga setelah pengunjung pulang dari sini, mereka langsung mengeksplor dan mem-posting semua tentang apa saja yang sudah berlangsung hari ini dan dapat memperkenalkan kepada kerabat dan teman-teman mereka tentang bagaimana orang-orang Pesisir itu demi menjaga eksistensi suku Pesisir,” ujarnya.
Arbiahtul Insani Lubis, mahasiswa Ilmu Komunikasi USU yang berkunjung mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberi wawasan baru untuknya mengenai kebudayaan etnis Pesisir. Ia juga berharap kegiatan serupa bisa diadakan lagi dengan membawa budaya-budaya lainnya.
“Menurut saya, festival ini menambah pelajaran tentang budaya Pesisir kepada para pengunjung. Saran saya untuk acara ini, semoga tahun depan masih ada lagi dengan budaya-budaya lainnya,” tutupnya
(Redaktur Tulisan: Kelly Kidman Salim)