Hits: 28
Widya Tri Utami
Pijar, Medan. Perpustakaan Nasional RI berkerja sama dengan Pengurus Pusat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca menyelenggarakan Webinar Pembudayaan Kegemaran Membaca yang mengangkat tema “Strategi Penguatan Literasi Informasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan” pada Rabu, (26/08) melalui platform Zoom dan kanal Youtube Perpustakaan Nasional RI pukul 09.00-12.00 WIB.
Webinar ini dibuka oleh Rita selaku MC. Kemudian, dilanjutkan dengan pemutaran video mengenai literasi serta menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Perpustakaan Nasional RI. Setelah itu, pembacaan doa yang dipandu oleh Rio Anas Bahtiar hingga kata sambutan sekaligus membuka kegiatan webinar oleh Drs. Deni Kurniadi, M. Hum selaku Deputi Bidang Pembembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional RI.
Ditonton lebih dari 500 pengguna di Youtube, webinar ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Ahmad Fuadi (Penulis Novel “Negeri 5 Menara”), Nathania Luvena Lais (Penulis Buku dan Pendiri Perpustakaan Teras Depan Rumah), dan Dani M. Akhyar (Praktisi Komunikasi) serta dipandu oleh Putri Permata sebagai moderator.
Ahmad Fuadi sebagai narasumber pertama, membuka materi mengenai pentingnya menulis untuk kesejahteraan. Ia juga menuturkan bahwa sebagai intellectual property, tulisan dapat menghasilkan turunan-turunan seperti film, serial, musik, animasi, komik dan merchandise. “Intinya bapak dan ibu, the power of writing itu luar biasa. Boleh dicoba. Niatkanlah menulis satu buku seumur hidup,” paparnya.
Narasumber kedua, Nathania Luvena Lais, menjelaskan bahwa dengan menulis kita dapat leluasa menuangkan apa yang ada dalam imaji, dapat menyampaikan pikiran dan suara hati, serta membuka gerbang pengalaman baru. Selain itu, dengan membaca buku dan menulis, kita juga dapat menambah dan mengola kosakata yang baru.
Sedangkan narasumber terakhir, Dani M. Akhyar, memilih untuk membahas mengenai pemanfaatan platform digital dalam peningkatan literasi informasi. Selain pemaparan materi, Dani juga mengajak para peserta webinar untuk bermain tebak-tebakan logo dari platform-platform digital yang ada. Melalui tebak-tebakan tersebut, Dani membuktikan bahwa masyarakat kini sedang mendapatkan tsunami informasi yang menyerang dengan sangat cepat, khususnya di masa pandemi ini.
Dani juga menuturkan bahwa literasi informasi yang selama ini masyarakat kira ialah mengetahui semua informasi yang didapat, adalah salah. Karena sebenarnya, literasi informasi adalah bagaimana seseorang tersebut mampu mengevaluasi dan memanfaatkan informasi. Selain itu, seseorang tersebut juga harus mampu menarik penilaian secara seimbang dari keseluruhan informasi yang didapat. Sehingga, antara informasi dan aksi dapat berjalan secara beriringan.
“Ada 3 hal pengingat bagi kita, Yang pertama scanning sebelum sharing. Itu adalah salah satu inti dari literasi informasi agar terhindar dari berita palsu. Yang kedua, mari kita bersama menjadi agen perubahan dalam era transformasi digital ini. Yang ketiga adalah, mari kita tingkatkan minat baca,” pesan Dani menutup pemaparannya.
Setelah pemaparan, dibuka dua sesi pertanyaan untuk 10 peserta. Para peserta yang bertanya juga mendapatkan voucher senilai Rp100.000 dan sertifikat elektronik bagi keseluruhan peserta yang menyaksikan webinar dari awal hingga akhir acara. Kemudian, para perserta juga diajak untuk mengisi polling yang ditampilkan setelah keseluruhan webinar berakhir. Meskipun begitu, terdapat beberapa peserta acara yang tidak dapat memasuki platform Zoom, sehingga harus menyaksikan webinar melalui Youtube.
“Ilmu yang sangat bagus dan sangat bermanfaat. Arif Cusaini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab Blora masih hadir dan menyimak,” komen salah satu peserta melalui kolom live chat.
Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang