Hits: 107

Muhammad Farhan

Pijar, Medan. Beberapa waktu sebelum pandemi Covid-19 merebak ke seluruh dunia, sekitar bulan Desember tahun lalu di Indonesia saat itu sedang populer olahraga boling. Bahkan, banyak orang yang sebelumnya tidak tahu apa itu boling mulai mencari tahu dan ikut bermain. Olahraga yang identik dengan kata strike itu bertujuan untuk menjatuhkan semua pin (target) dengan bola yang diayun kemudian digulirkan untuk meraih skor dan menang.

Boling sendiri sudah lama ditemukan, walaupun ada keburaman dari bagaimana dan siapa serta dimana pertama kali olahraga ini ditemukan dan mulai dimainkan. Beberapa sumber menyatakan bahwa olahraga ini pertama kali terkenal di Amerika Serikat, yang mana dibawa oleh para pedagang serta pelaut yang berasal dari Belanda sekitar akhir abad 16. Ada juga sumber yang menyatakan bahwa boling berasal dari Inggris sekitar tahun 1100-an dan menyebar serta terkenal di akhir 1200-an. Ada juga sumber menyatakan bowling berasal dari Jerman dan sudah ada sejak tahun 330-an. Bahkan ada juga sumber yang menyatakan bahwa boling ternyata sudah ada dan dimainkan oleh bangsa Mesir jauh ratusan tahun sebelum masehi. Tentu saja semua pendapat itu berdasarkan bukti dan penemuan-penemuan para ahli yang sudah diteliti.

Di Indonesia, boling sudah masuk jauh sebelum tahun 2000, bahkan Persatuan Boling Indonesia sudah berdiri sejak tahun 1970. Walaupun olahraga boling di Indonesia tidak sepopuler olahraga badminton, sepakbola, atau voli, tetapi bukan berarti bahwa boling Indonesia tidak bisa berprestasi. Di tingkat Internasional, boling Indonesia sudah meraih banyak prestasi, puncaknya pada tahun 2005 saat gelaran Sea Games XXIII di Filipina, kontingen boling Indonesia menyumbangkan 3 medali emas dan 4 perunggu. Sejak saat itu, boling Indonesia rutin meraih prestasi.

Indonesia juga memiliki atlit boling yang hebat, seperti Ryan Lalisang, peboling putra peraih medali emas Sea Games 2005 di Filipina, Kejuaraan Boling Asia 2006, dan Asian Games 2006 di Qatar, ada Aldila Indryati, atlit boling berparas cantik asal Sumatra Utara kelahiran 23 Februari 25 tahun silam yang juga merupakan lulusan dari Universitas Sumatera Utara yang meraih medali emas di Mixed Double Sea Games 2019 Filipina bersama Ryan Lalisang. Selain mereka berdua, masih banyak atlit boling Indonesia yang hebat seperti Sharon Adelina, Billy Muhammad Islam, Tannya Roumimper, dan lainnya.

Indonesia sendiri juga pernah menjadi tuan rumah dan menggelar kejuaraan dunia boling. Tepatnya pada tahun 2019 lalu di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatra Selatan. Ajang ini diikuti 132 atlit dari 76 negara. Pada ajang ini, Indonesia juga menjadi ­Runner-up atau juara kedua. Di final, Indonesia yang diwakilkan oleh Ryan Lalisang harus menerima kekalahan dari peboling Afrika Selatan, Francois Louw.

Walaupun animo masyarakat Indonesia terhadap boling tidak sebesar sepakbola dan masih banyak masyarakat kurang mengenal dan masih kurang antusias terhadap olahraga ini, tetapi hal itu tidak menyurutkan keinginan serta semangat para atlit boling Indonesia untuk mencatatkan prestasi demi mengharumkan nama ibu pertiwi serta membawa bendera merah putih terbang tinggi.

Redaktur Tulisan: Hidayat Sikumbang

Leave a comment